Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi upaya blusukan capres nomor urut dua Prabowo Subianto di Cilincing, Jakarta Utara. Namun begitu, capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo sudah jauh dari sekedar turun ke masyarakat, lantaran tidur di rumah warga.
“Ya kami menghormati lah kira-kira kalau Pak Prabowo mencoba untuk latihan blusukan, ini suatu hal yang baik untuk ditunjukan oleh setiap pemimpin. Hal itu juga menjadi bagian dari DNA kita seharusnya para pemimpin untuk turun ke bawah, menyatu dengan rakyat," tutur Hasto di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga
“Dan tentu kalian saja tahu mana yang memiliki passion dalam blusukan sehingga Pak Ganjar tidak hanya blusukan, tetapi tinggal di rumah-rumah rakyat," sambungnya.
Advertisement
Menurut Hasto, langkah mengatasi kemiskinan dari Ganjar Pranowo merupakan program yang membumi dan merakyat. Hasil dari blusukan dengan bahkan tidur di rumah warga bukanlah hasil dari hanya sekedar latihan.
"Kemudian terkait dengan media sosial memang sangat penting karena ini zaman baru dan artificial intelegent suatu pendekan yang sangat penting. Karena bagi kami seluruh instrumen media sosial dengan kemajuan teknologi itu dipakai mendekatkan dengan wong cilik," jelas dia.
Hasto menegaskan, Ganjar-Mahfud menggunakan berbagai instrumen dalam melakukan pendekatan program untuk rakyat. Termasuk salah satunya melalui jejaring media sosial.
“Untuk mendapatkan masukan-masukan dari rakyat dengan cepat, sehingga tidak ada bias antara apa yang diharapkan rakyat dengan keputusan yang diambil pemimpin, sehingga Pak Ganjar-Pak Mahfud akan sangat aktif menggunakan medsos tersebut dengan cara-cara yang positif, dengan cara-cara yang merangkul rakyat, bukan dengan money politic," Hasto menandaskan.
Jelang Debat Capres, Ganjar Soroti Nasib Pekerja Migran Indonesia
Menjelang debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres 2024), calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku akan fokus membahas panjang lebar mengenai nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang menurut dia perlu mendapat perhatian.
"Jangan salah ya, kita bicara muluk-muluk, tinggi-tinggi, tapi pekerja migran kita enggak diurus, hati-hati," kata Ganjar di Kabupaten Demak, Selasa (2/1/2024).
Ganjar mengaku pernah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Saat itu, ia mengamini nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak boleh diabaikan.
"Karena Kementerian Luar Negeri selama ini punya perhatian yang bagus soal itu. Saya pernah berbincang dengan Ibu Menlu dan ternyata problem besar kita di luar negeri terkait dengan kepentingan nasional adalah pada pekerja migran. Ini yang penting," ujar dia.
"Kalau ada isu perbatasan, lalu ada apa namanya isu organisasi internasional, banyak sebenarnya," sambung Ganjar.
Terkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi. Menurut Ganjar, modernisasi alutsista juga harus dibarengi dengan peningkatan kualiatas Sumber Daya Manusia (SDM). Karena dua hal itu saling berkaitan satu sama lain.
"Maka darat, laut, udara, sekarang mesti kita siapkan sungguh-sungguh. Dan yang kita tanya adalah penggunanya, jangan sampai penggunanya tidak siap. Maka kalau kita mau bicara transisi alutsista, maka transisinya jangan kejauhan, karena peralatan alutsista makin hari makin modern," ucap dia.
Advertisement
Survei ICRC di Akhir Desember 2023, Elektabilitas Ganjar-Mahfud Tempel Prabowo-Gibran
Sementara itu, lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) menyampaikan temuan terbarunya, terkait elektabilitas Pilpres 2024. Hasilnya, dari data yang dihimpun saat penghujung tahun 2023 mencatatkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md menempel paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Paslon Ganjar-Mahfud berada di urutan kedua dengan capaian 29,1 persen, menempel Prabowo-Gibran di urutan pertama dengan hasil 39,4 persen. Sementara paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di urutan 3 dengan 25,6 persen," tulis Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprapto Rusli dalam keterangan pers diterima, Selasa (2/1/2024).
Hadi menambahkan, pada surveinya kali ini responden yang belum menentukan pilihan atau undecided ada sebanyak 4,4 persen, dan 1,0 persen mengaku merahasiakan jawabannya dan responden yang mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab sebesar 0,5 persen. Sehingga jika ditotal jumlahnya adalah 5,9 persen.
Hadi menjelaskan, dari pemetaan suara surveinya diketahui suara paslon Ganjar-Mahfud tidak terlalu cukup kuat di Jawa Barat. Dengan demikian, Ganjar-Mahfud harus mampu mempertahankan raihan suara di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berada di angka 55,9 persen.
"Jika nanti Ganjar mampu melaksanakan segala potensinya di Jawa Barat saya kira akan memberikan dampak untuk masuk ke putaran kedua," yakin Hadi.
Hadi masih percaya, Pilpres 2024 dilakukan dalam dua putaran. Hal itu terlihat dari survei yang dilakukannya di penghujung tahun 2023.