Liputan6.com, Jakarta Viral rekaman video memperlihatkan calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan ditarik paksa dan dipeluk oleh seorang pria saat Anies melakukan kampanye di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis, 4 Januari 2024.
Dilihat Liputan6.com, dalam rekaman video tersebut lautan simpatisan tampak tengah menyambut kedatangan Anies Baswedan.
Baca Juga
Mantan gubernur DKI Jakarta itu memakai kemeja putih lengan panjang dengan peci hitam dan kain sarung berwarna hijau yang dikalungkan di leher. Dia berjalan di tengah kerumunan massa.
Advertisement
Tak lama berselang, terlihat seorang pria yang mengenakan baju kaus putih, topi putih dan berkacamata itu menarik kepala Anies secara paksa seraya memeluknya.
Imbas hal itu, pihak keamanan yang mengawal Anies sigap mendorong dan menjauhkan pria tersebut dari Anies.
Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Usamah Abdul Aziz membenarkan peristiwa yang terjadi di Tasikmalaya itu.
Menurut Usamah, pria yang menarik Anies merupakan relawan. Usamah menyebut tindakan simpatisan tersebut karena antusias dengan kehadiran Anies.
"Ada relawan yang sangat antusias mau peluk Mas Anies, namun gerakannya cepat dan menarik belakang kepala Mas Anies hingga menunduk, sehingga peci dan kacamata terlepas dan patah terinjak," kata Usamah saat dikonfirmasi, Jumat (5/1/2024).
Usamah menyampaikan, saat itu tim keamanan yang mengawal Anies sudah bertindak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mengantisipasi dan memisahkan relawan itu dari Anies.
"Kami memahami banyak relawan yang sangat antusias ingin sekali memeluk Mas Anies. Sebetulnya tidak masalah, hanya saja beberapa terlalu bersemangat, sehingga terkesan oleh orang lain seperti menyerang," ucap Usamah.
Jelang Debat Capres, Anies Rutin Diskusi dengan Purnawirawan TNI
Capres nomor urut satu Anies Baswedan rutin menjalin komunikasi dengan Kapten Timnas AMIN Marsekal Madya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus menjelang debat ketiga pilpres 2024 yang akan berlangsung, Minggu 7 Januari 2024.
Adapun debat ketiga porsi capres akan membahas tema pertahanan, keamanan hubungan internasional, globalisasi, geopolitik dan politik luar negeri. Tema ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tentu kapten (rutin komunikasi bahas tema debat dengan Anies) karena dia yang punya kapasitas. Secara kewenangan di Timnas beliau kan mampu untuk mengarahkan tim di Timnas," kata Juru Bicara Timnas AMIN Billy David Nerotumilena kepada wartawan, dikutip Jumat (5/1/2024).
Selain Syaugi, Anies Baswedan juga melakukan komunikasi intens dengan unsur purnawirawan TNI yang ada di Timnas AMIN. Semisal, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
"Kita juga ada forum purnawirawan yang mendukung AMIN dimana Kapten Timnas, kemudian Bang Sutiyoso ada di dalam situ. Tentu mereka punya perspektif untuk memberikan masukan," ujar Billy.
Billy menyampaikan, Anies dipastikan bakal kembali mengedepankan gagasan dan nilai yang pas dengan tema dan sub tema debat.
Menurut Billy, Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
"Selama beliau (Anies) menjabat di DKI beberapa kali menyelenggarakan forum internasional, terus kemudian interaksi dengan kumpulan wali kota di mayors summit 40 wali kota di kota-kota besar seluruh dunia," kata Billy.
Saat ini, kata Billy, Anies dalam proses mempertajam isu dan data terkait tema debat yang dirasa masih kurang. Namun, secara pengalaman dan pengetahuan Anies disebut 100 persen siap debat.
Advertisement
Survei Utting Research Australia: Suara Anies Naik Signifikan Usai Debat Pertama
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mencatatkan kenaikan dukungan publik yang cukup signifikan pasca-debat capres 2024 perdana pada 12 Desember 2023.
Hal itu tergambar dari hasil survei publik lembaga Utting Research dari Australia terhadap 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan beberapa saat setelah debat perdana tersebut, dengan metode multi-stage random sampling, margin of error lebih kurang 2,8 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Menurut Managing Director Utting Research, John Utting, dukungan terhadap Anies meningkat hingga enam poin dari survei Utting Research sebelumnya. Tren peningkatan tersebut juga terjadi sejak survei publik pertama yang dilakukan Utting Research terkait pilpres 2024 sejak Juni 2023.
"Dukungan elektoral kepada Anies Baswedan meningkat hingga 6 poin, yakni dari 22 persen pada hasil survei kami sebelumnya, menjadi 28 persen setelah debat capres yang pertama," kata John Utting, dalam keterangannya dari Sidney Australia, Rabu (3/1/2024) waktu setempat.
Peningkatan dukungan elektoral Anies pasca-debat perdana ini, sambung John, menjadi indikasi menguatnya elektabilitasnya dalam kompetisi pilpres 2024. Hal itu, menurutnya membuat posisi Anies menguat di nomer dua, menyalip Ganjar Pranowo di angka 21 persen dan di bawah Prabowo Subianto dengan 44 persen.
"Ketika elektabilitas Anies menguat, dari hasil survei kami justru menunjukkan penurunan dukungan elektoral kepada Prabowo dari 50 persen ke 44 persen, dan Ganjar dari 24 persen menjadi 21 persen," imbuh John.
Bukan Tak Mungkin Kejar Prabowo
Menurut John, debat capres perdana yang digelar KPU menjadi salah satu momentum yang berpotensi mengubah konstelasi kompetisi politik pilpres 2024.
Dampaknya, sambungnya, terjadi pergeseran persepsi dan sentimen publik terhadap kualitas tiga calon presiden yang terlihat dari argumentasi mereka saat debat capres.
"Terdapat 41 persen pemilih yang menganggap Anies Baswedan sebagai kandidat paling mengesankan, mengungguli Prabowo yang mendapatkan impresi publik 36 persen dan Ganjar di 20 persen," ujar John.
Dalam hasil survei Utting, lanjut John, kualitas pemikiran dan visi misi para kandidat presiden mendorong dinamika elektabilitas dan akseptabilitas yang tinggi, khususnya dalam pembentukan opini dan persepsi publik yang mempengaruhi pergeseran pilihan menjelang hari-H pencoblosan.
"Jika tren ini berlanjut dan Anies terus mempertahankan atau bahkan meningkatkan momentum yang didapatkannya pada debat berikutnya, bukan tidak mungkin dia akan mampu mengejar atau bahkan menyamai Prabowo menjelang hari-H," pungkas John.
Advertisement