Sukses

Anies Nilai Penerima Beasiswa Luar Negeri Tak Mesti Buru-buru Pulang ke Indonesia

Anies Baswedan menilai, para penerima beasiswa harus diberikan kesempatan untuk tinggal lebih negara mereka menempuh pendidikan untuk memperluas jaringan atau koneksi.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan, mengatakan penerima beasiswa luar negeri semacam Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tak mesti buru-buru pulang ke Indonesia agar dapat berkontribusi untuk Tanah Air.

Hal ini disampaikan Anies di acara 'Resolusi Indonesia' di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Jumat malam, 5 Januari 2024. Menurutnya, memperoleh beasiswa dan berkontribusi untuk negara adalah dua hal yang berbeda.

"Banyak anak-anak sudah dapat banyak beasiswa, pergi ke luar negeri dapat beasiswa, kemudian mereka diharapkan kontribusi untuk Indonesia dan pulang ke Indonesia. Boleh nggak saya bilang itu dua hal berbeda? Pulang ke Indonesia itu satu hal, kontribusi untuk Indonesia itu hal yang berbeda," kata Anies.

Anies menilai, para penerima beasiswa harus diberikan kesempatan untuk tinggal lebih negara mereka menempuh pendidikan untuk memperluas jaringan atau koneksi. Selain itu, kata Anies para penerima beasiswa bakal punya lebih banyak pengalaman.

"Kita bisa sekali mengandalkan orang-orang Indonesia yang berada di luar negeri, yang setelah selesai kuliah mereka bekerja dulu di sana, dan kami di Indonesianya memanfaatkan mereka sebagai duta Indonesia yang ada di berbagai tempat, yang mendorong kemajuan kota," jelas Anies.

Anies menyadari ada sigma negatif apabila penerima beasiswa tidak buru-buru balik dan memberikan kontribusi ke tanah air, semisal dicap tak nasionalis. Padahal, kata Anies penerima beasiswa bisa tetap tetap berkontribusi untuk Indonesia selama tinggal di manapun berada termasuk di luar negeri.

"Kalau kita buru buru bilang kalau anda tidak pulang, berarti anda tidak nasionalis. Kalau anda tidak pulang berarti anda tidak kontribusi untuk Indonesia. Kalau mereka di luar bekerja dan bisa tetap kontribusi untuk indonesia, why not itu dikerjakan?," ujar Anies.

"Tapi saya berpandangan memang bahwa mereka berangkat dengan uang pajak rakyat, bukan uang dari orang tuanya karena itu mereka harus mengembalikan itu dalam bentuk kontribusi untuk Indonesia di manapun mereka bekerja. Jadi sadari itu," sambung Anies.

2 dari 2 halaman

Jangan Langsung Melabeli

Anies mencontohkan, apabila ada para menerima beasiswa yang ternyata tak pulang ke Indonesia karena bekerja di badan internasional sebagai warga negara Indonesia (WNI). Mereka, kata Anies bisa membuka jalan bagi lembaga atau perusahaan luar negeri agar mau bekerja sama semisal berinvestasi di Indonesia.

"Bayangkan, bila mereka bekerja di badan badan internasional. Bila bekerja di perusahaan internasional lalu mereka memutuskan mau investasi ke mana mau bikin program ke mana, maka bisa bawa nama Indonesia ke situ. Hari ini kita melihat di dalam konstalasi asia. Siapa orang-orang asia yang banyak di badan badan internasional, maka muncul nama India, Filipina, Jepang. Padahal indonesia ini penduduknya nomor tiga terbesar di asia. Di mana kita?," terang Anies.

Oleh sebab itu, Anies mendorong masyarakat agar tidak terburu-buru menghukum penerima beasiswa luar negeri dengan melabeli mereka tidak nasionalis hanya karena tidak langsung pulang ke tanah air. Anies menekankan agar para penerima beasiswa dapat selalu kontribusi untuk Indonesia di manapun mereka berkarya.

"Tapi, komitmen, ada perjanjiannya. Komitmen bahwa nanti akan pulang. Saya berpandangan jangan buru buru pulang. Supaya nanti ketika pulang ke Indonesia mereka bawa bukan hanya ijazah, tapi bawa jaringan, bawa pengetahuan praktis, yang itu semua akan membuat kita maju lebih cepat lagi di masa yang akan datang," ucap dia.

  • Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia
    Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia

    Anies Baswedan

  • Pemilihan umum legislatif yang disingkat sebagai Pemilu tahun 2024 akan mulai dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

    Pemilu 2024

  • LPDP adalah singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.

    lpdp

  • Pemilu