Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi misi dan upayanya dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan Indonesia. Dalam prosesnya selama menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto merasa ada pihak yang telah asal bicara tanpa data.
"Kita harus bertekat terus punya pertahanan yang kuat. Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, mungkin didorong ambisi yang menggebu-gebu sehingga tidak objektif," tutur Prabowo dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Baca Juga
"Saya sebagai Menteri Pertahanan berpegang pada doktrin, kepada strategi nasional atas dasar kepentingan bangsa dan negara Indonesia," sambungnya.
Advertisement
Prabowo berkeyakinan, hanya dengan pertahanan yang kuat maka bangsa Indonesia akan dihormati dan dapat menjaga kepentingan nasional di mata dunia.
"Kita kalau kita buka buku ilmu pengetahuan, yang paling dasar kekuatan nasional adalah kekuatan militer, dan kekuatan militer di dalam sejarah peradaban manusia mengajarkan, bahwa bangsa itu akan dilindas, diambil kekayaannya, diusir dari negaranya. Kita harus kuat," jelas Prabowo.
Sebelumnya, calon Presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto membacakan visi dan misi pada debat capres ketiga pada hari ini, Minggu (7/1/2024).
Seperti diketahui, pada hari ini tema debat capres Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 berfokus ada enam hal yakni, pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, globalisasi dan politik luar negeri.
"Malam ini kita berbicara tema-tema yang sangat penting pertahanan, hubungan internasional, geopolitik, globalisasi, keamanan," ujar Prabowo saat membacakan visi misi di debat capres, Minggu (7/1/2024).
Â
Bacakan Visi Misi, Prabowo Janji Lindungi Segenap Bangsa Indonesia dan Beri Hidup Layak
Menurut Prabowo, dengan demikian, kita semua saat ini kembali kepada dasar negara Undang-Undang Dasar atau UUD 1945.
"Dengan demikian kita kembali kepada dasar kita, tujuan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar kita, dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum sangat tegas bahwa tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah indonesia. Jadi fungsi dari negara yang pertama adalah melindungi, berarti pertahanan," papar dia.
Prabowo menyadari, negara Indonesia merupakan negara yang besar dan kaya, hingga bahkan didatangi banyak negara jauh ke Nusantara.
"Ratusan tahun negara-negara dari jauh datang ke Nusantara ini untuk intervensi, untuk menggangu, untuk adu domba, dan untuk mencuri kekayaan kita, sampai kita merdeka, kita pun harus berhadapan dengan kekaayan alam kita diambil dengan murah," ucap dia.
"Karena itu, untuk kita menjadi negara makmur, untuk kita menjadi negara sejahtera, untuk rakyat kita hidup layak, punya pekerjaan layak, kita harus menjaga kekayaan kita, kita harus menjaga, dan habis itu kita harus mengelola kekayaan kita," tandas Prabowo.
Â
Advertisement
Prabowo soal Pertahanan: Pak Anies Terlalu Teoritis, Bukan Barang yang Dibeli Tapi Kuasai Sistem
Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, menilai lawannya, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, terlalu teoritis. Hal ini dikatakan Prabowo saat menjawab pertanyaan Anies terkait akses teknologi demi memperkuat pertahanan Indonesia.
Menurut Anies, pertahanan negara yang tangguh dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi siber, kecerdasan buatan, satelit dan informasi geospasial.
Prabowo pun menjawabnya dengan pedas.
"Ya, sekali lagi saya berpandangan, Pak Anies juga terlalu teoritis. Semua bagus, indah, tapi yang nyata, masalah AI, cyber, teknologi tinggi dan sebagainya adalah sumber daya manusianya, awaknya," kata Prabowo Subianto dalam debat capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Dia pun menuturkan, upaya terkait hal tersebut sudah dilakukannya sejak pertama menjadi Menteri Pertahanan. Saat itu, dia langsung membentuk 4 fakultas baru.
"Saya begitu jadi menteri saya membentuk 4 fakultas baru di bidang science, technology, engenering dan matemathic. Kita menyiapkan putra-putri kita terbaik untuk menguasai teknologi, untuk menguasai science, untuk mengasai AI, untuk menguasai siber. Bukan barang yang kita beli. Kita harus menguasai know-how-nya. Kita harus kuasai sistemnya yang harus kita pegang. Menurut saya itu inti dari masalah, tidak hanya bicara-bicara," tutur Prabowo Subianto.