Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menilai isi debat ketiga Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, pada Minggu, 7 Januari 2024 sebagian menyerang secara personal sehingga tidak mengedukasi.
Menurut JK, apa yang diperlihatkan dalam debat capres kemarin yang menyoroti isu pertahanan hanya ingin mengetahui gagasan serta wawasan masing-masing capres.
Baca Juga
JK juga mengungkapkan masyarakat juga penasaran dengan integritas ketiga kandidat. Oleh karenanya, terkait hal ini JK tidak sependapat dengan Jokowi.
Advertisement
"Saya kira tidak apa-apa. Agar masyarakat tahu tentang integritas seseorang. Pandangankan boleh beda-beda," kata JK di kediaman pribadinya, Rabu (10/1/2024).
JK mengatakan, situasi yang terjadi pada saat debat kemarin, tak ada bedanya dengan debat pada saat Pilpers 2019 lalu. JK mengungkit kembali saat Jokowi bertarung melawan Prabowo untuk merebut kursi kepersidenan pada 2019 lalu.
"Jadi debat itu sejak dahulu begitu saya dengan Jokowi juga luas. Waktu debat saya dengan pak Jokowi, waktu lawan pak Prabowo juga," ujar dia.
JK soal Pilih Pemimpin: Bagaimana Negara Dipimpin Orang Suka Marah?
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla berkomentar soal kiat memilih pemimpin negara yang baik. Menurut dia, pilihan terbaik adalah mengikuti kaidah dan ciri memilin ala Rasullullah Nabi Muhammad S.A.W.
“Kalau tabligh siapa yang terbaik? Anies. Kalau yang cerdas siapa? Anies. Yang paling amanah? Anies. Paling jujur siapa? Anies. Nah, itu aja pegangannya. Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah,” kata pria karib disapa JK ini saat mendampingi calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar berkampanye di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
JK lalu menyinggung untuk tidak memilih sosok pemimpin yang sulit mengendalikan emosi dan kerap marah-marah. Dia meyakini, negara bisa tidak stabil bila memiliki pemimpin yang tempramental.
“Kalau kawan kita yang satu itu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? kata JK.
"Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain? bisa ditonjok kepala negara lain,” candanya.
Karena itu, dia meminta masyarakat untuk benar-benar tepat dalam memilih seorang pemimpin. “Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin,” saran JK.
JK menegaskan, karakter baik seorang pemimpin adalah sosok yang tenang dan punya gagasan. Sebab, persoalan bangsa sangatlah banyak dan bukan dengan jalan emosional untuk menyelesaikannya.
“Persoalan bangsa ini banyak kalau tidak tenang berpikir (bagaimana) harus mengambil keputusan yang baik? tentu pemimpin jangan emosional,” JK menandaskan.
Advertisement
JK Temani Kampanye Cak Imin
Kampanye Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Surabaya kali ini ditemani oleh Wakil Presiden atau Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK). Dia bersyukur JK sudah hadir untuk menemani konsolidasi pemenangannya hari ini di Surabaya.
Cak Imin pun mengingat, tagline JK saat berkontestasi di Pemilu terdahulu yang terus diamininya.
"Siapa yang ingat tagline pak JK? Lebih cepat lebih baik! Jadi Insya Allah dengan restu dan dukungan Pak JK AMIN menang di seluruh Tanah Air," yakin cawapres Anies Baswedan ini.