Sukses

Survei Ipsos Public Affairs: Prabowo-Gibran 48,05%, Anies-Muhaimin 21,80%, Ganjar-Mahfud 18,35%

Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survei tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survei tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam mengungkapkan, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto -Gibran mengalami peningkatan berdasarkan hasil data terakhir.

Sementara, kata Arif, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menunjukkan stagnan.

"Dibandingkan data survei akhir bulan November, Prabowo-Gibran kembali mengalami kenaikan dari 42,66% ke 48,05%, sementara Anies–Muhaimin cenderung stagnan dari 22,13% ke 21,80%, dan Ganjar-Mahfud dari 22,95% turun 18,35%, sementara yang belum menentukan pilihan menurun tipis dari 12,26% turun ke 11,80%," ujar Arif melalui keterangan tertulis, Rabu (10/1/2024).

Bahkan, lanjut dia, dinamika pemilih mengalami pergeseran dan berdampak pada peta kompetisi elektoral yang signifikan. Pilpres kali ini, kata Arif, efek Joko Widodo (Jokowi) makin nyata karena terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran makin meningkat.

"Terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 makin besar mendukung pasangan calon nomer 2 ini," ucap dia.

Sementara itu, lanjut Arif, soliditas dukungan pasangan calon presiden paling tinggi ada di paslon Prabowo-Gibran dimana hanya sebesar 13 persen yang masih bisa berubah, sementara Anies-Muhaimin terdapat 15% pendukungnya yang masih bisa bergeser.

"Sedangkan pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20% yang masih bisa bergeser. Jika kita mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, dari 65% di bulan November menjadi 74 persen di bulan Desember," kata dia.

"Maka hal ini bisa dibaca bahwa siapapun paslon Capres –Cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas," jelas Arif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Partai Politik

Sementara itu, Deputy Director Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti menyampaikan elektabilitas partai politik (parpol) menunjukkan data yang mengejutkan, di mana, Gerindra menempati posisi teratas menggeser PDI Perjuangan (PDIP).

"Secara berturut-turut partai politik yang berpotensi masuk parlemen adalah Partai Gerindra yang mencapai elektabilitas hingga 27%, disusul PDI Perjuangan sebesar 21%, Golkar 8%, PKB 7%, PKS 7%, Nasdem 6%, PAN 4%, Demokrat 3%. Posisi PPP dan PSI masih belum aman karena kini turun dibanding survey sebelumnya," kata Sukma.

"Survei ini juga menunjukkan bahwa pada basis-basis PDI Perjuangan khususnya Jawa Tengah yang disebut sebagai kandang banteng, menunjukkan suara Ganjarsemakin tergerus," jelas dia dalam paparannya via daring.

Survei tersebut digelar pada 27 Desember sampai 5 Januari 2024 tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Survei menjangkau jumlah responden sebanyak 2.000 orang dengan kriteria berusia 17 tahun keatas atau sudah menikah.

Pola pengambilan data dengan multistage random sampling, metode wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin Error : ±2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Ipsos selain menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), juga merupakan anggota Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR) yakni asosiasi riset internasional yang melakukan audit secara periodik terhadap para anggotanya.

Untuk diketahui, Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang sangat berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis ini beroperasi di 90 negara, selain dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.