Sukses

Prabowo Soal Alutsista: Ndoro Aku Prajurit, Masa Perang Mau Pakai Barang Enggak Bagus

Prabowo menyatakan, bahwa tidak mungkin menggunakan alutsista berkualitas buruk untuk berperang. Apalagi Prabowo merupakan mantan prajurit yang pernah berperang.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyinggung soal pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) bekas yang dikritik oleh capres lain saat debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 beberapa waktu lalu.

Prabowo menyatakan, bahwa tidak mungkin menggunakan alutsista berkualitas buruk untuk berperang. Apalagi Prabowo merupakan mantan prajurit yang pernah berperang.

"Ndoro aku ini prajurit. Aku perang," ujar Prabowo dalam pidatonya di acara konsolidasi relawan di Gedung Grahawangsa, Lampung, Kamis (11/1/2024).

Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan, dirinya bukanlah orang yang hanya berada di belakang meja saat menjadi tentara. Dia menyebut, tidak mungkin prajurit ingin berperang dengan menggunakan alat senjata yang jelek.

"Aku bukan di belakang meja, aku perang. Masa orang perang mau pakai barang yang enggak bagus," ucap Prabowo.

Dengan nada bergurau, Menteri Pertahanan (Menhan) ini pun meminta maaf kepada sosok yang ia sindir dengan sebutan 'ndoro'.

"Sorry ye, sorry Ndoro. Ndoro mas. Tapi rakyat boleh jawab dong," ucap Prabowo Subianto.

 

2 dari 2 halaman

Prabowo Dikritik Anies di Panggung Debat

Sebelumnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp700 triliun yang digunakan untuk membeli alutsista bekas.

Hal itu disampaikan Anies saat memaparkan visi misinya pada Debat Ketiga Pilpres 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

"Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista yang bekas.

Tak hanya itu, Anies juga menyinggung soal lahan ratusan hektare yang dimiliki Prabowo.

"Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya Pak Jokowi punya lebih dari 340 hektare tanah di Republik ini. Ini harus diubah," kata Anies.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com