Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rekaman percakapan bocor dan viral ke publik via media sosial. Isinya, soal dugaan kecurangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) mengenai penggunaan dana desa untuk memenangkan kandidat capres-cawapres nomor urut 2.
Menanggapi hal itu, calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku sudah mendengarnya dan sudah meminta divisi hukum Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) mempelajari kebenarannya.
Baca Juga
“Saya minta kepada Tim Hukum Nasional dari AMIN supaya menindaklanjuti,” kata Cak Imin usai menghadiri agenda kampanye bertema Peneguhan Tekad Habib, Ulama dan Guru Ngaji untuk Pasangan AMIN di Probolinggo, Jawa Timur Minggu (14/1/2024).
Advertisement
Jika terbukti upaya kecurangan itu benar, Cak Imin meminta Timnas AMIN melaporkan mereka yang diduga terlibat ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Kalau perlu kita adukan ke Bawaslu," ucap Cak Imin.
Sebagai informasi, video percakapan tersebut diunggah oleh akun TikTok @nasionalcorruption pada Minggu (14/1/2024). Narasi dari video itu bertuliskan Bocor, rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres dan Kajari di Batubara.
Menangkan Paslon 02 Pakai Dana Desa
Terdengar perbincangan sejumlah orang yang tengah membahas persiapan Pilpres 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang. Dalam rekaman terdengar perbincangan untuk memenangkan paslon nomor urut 2.
"Ya tambah tambahkan lah, untuk kepala desa ini langsung aja kita diarahkan ke 02. Judul yang pertama. Tidak ada cerita lain, tidak ada alasan apapun menangkan 02 di desa masing-masing," ujar suara dalam video itu.
Rekaman itu juga terdengar ada yang memberi arahan untuk menggunakan dana desa Rp100 ribu untuk kepentingan Pilpres 2024 yang disebut sebagai peluru.
"Masalah peluru itu masih diupayakan dengan izin supaya sebelum pilpres keluar. Dengan catatan 100.000 dikeluarkan uang dari situ dari dana desa itu," ungkap sumber suara yang itu.
Advertisement
Cak Imin Cuek Soal Tuduhan Curang dari TKN Prabowo-Gibran
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyampaikan sejauh ini ada 16 pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang terjadi.
TKN Prabowo-Gibran menyebut, beberapa pelanggaran di antaranya dilakukan oleh pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Menanggapi hal itu, calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut, tudingan TKN Prabowo-Gibran tersebut adalah salah satu gaya kampanye mereka. Dia pun tidak mau ambil pusing untuk berkomentar panjang lebar.
“Itu (tudingan) mengada-ada, seoalah ada, padahal itu gaya kampanye timnya,” kata Cak Imin saat ditanya awak media di sela waktu kampanyenya di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024).
Cak Imin mengatakan, tudingan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang selama ini dirinya dan Anies lakukan saat masa kampanye. Karena itu, dia tidak mau ambil pusing untuk mempersoalkan tuduhan tersebut.
“Setelah saya baca tidak ada kaitan sama sekali, santai kita nanggepinnya,” ucap Muhaimin Iskandar menandaskan.