Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengawali kampanye hari ke-49 dengan menyapa relawan di Hotel Owabong di Jalan Raya Owabong Nomor 1, Dusun 2, Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024).
Saat tengah memberikan sambutan, Ganjar sempat ingin memberikan ponsel kepada para pendukungnya yang hadir dalam acara tersebut. Ganjar ingin memberikan handphone karena ada beberapa pendukungnya yang mengaku tak memiliki ponsel.
Baca Juga
Ganjar tak mau asal memberikan ponsel kepada pendukungnya. Dia akan memberikan ponsel kepada mereka yang berani mengajukan pertanyaan kepadanya.
Advertisement
Ganjar pun sempat bertanya kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang mengawal acara tersebut.
"Oh ada Panwas, umpama saya kasih hadiah handphone pada mereka yang mau bertanya, boleh enggak? Sini, ini harus penjelasan dulu, 'jenengan' kasih edukasi saja, ndak usah takut, ini pertanyaan umum saja ko, ya. Ndak usah takut, jadi panwas ko takut. Sini sini," ujar Ganjar seraya memanggil Panwaslu.
Saat Panwaslu menghampiri, Ganjar kemudian bertanya apakah memberikan hadiah kepada pendukung termasuk bagian dari pelanggaran Pemilu.
"Kalau seumpama saya kasih handphone, uang Rp100 ribu di acara kayak gini, melanggar enggak?," tanya Ganjar kepada Panwaslu.
Anggota Panwaslu yang hadir sempat kebingungan menjawab pertanyaan Ganjar.
"Selama itu nanti tidak mengarahkan untuk mencoblos bapak," kata anggota Panwaslu.
"Ya ini kan kumpulan saya, pasti mencoblos saya, ini gimana? Kalau saya kasih di acara seperti ini, dilarang atau tidak?," Ganjar kembali bertanya.
Ganjar Senang Panwaslu Tegas Melarang
Menurut anggota Panwaslu memberikan hadiah tak masuk pelanggaran kampanye. Yang masuk dalam pelanggaran yakni memberikan hadiah dengan tujuan untuk menentukan pilihan.
"Dilarang tidak, cuma pas kalau lagi kasih 'jangan lupa coblos'," kata anggota Panwaslu.
"Loh ini memang saya suruh coblos saya. Saya kalau kasih begitu melanggar atau tidak? Ini panwasnya malah ragu-ragu," kata Ganjar.
Akhirnya Panwaslu menentukan bahwa hal tersebut dilarang dan melanggar.
"Itu diarang selama money politic," kata dia.
Mendengar ketegasan anggota Panwaslu, Ganjar merasa senang.
"Melanggar, gitu, jangan takut, untung saya sudah tidak di komisi II. Denger, ya bapak ibu, ora sida," kata Ganjar.
"Pentingnya ada panwas gitu, dikasih tahu, ada edukasi, jadi bukan di indik gitu, jadi begitu ngasih langsug ditangkap, pas terjadi itu enggak ada yang melarang. Makanya ini saya minta dilarang, oke bos, jangan takut," kata Ganjar.
Ganjar pun menyarankan agar seluruh Panwaslu berani bicara tegas jika terjadi pelanggaran dalam kampanye.
"Kalau memang ini money politic, ndak boleh. Jadi nanti kalau ada kayak (kasus) di Batubara, panwasnya itu harus bicara, berani enggak?," kata dia.
Advertisement
Ganjar Minta Relawan Kampanye Tanpa Knalpot Brong
Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo meminta para relawan dan pendukungnya agar menjaga ketertiban serta kenyamanan saat kampanye. Dia berharap pendukungnya tak ada yang menggunakan knalpot brong.
Ganjar Pranowo menyebut, kejadian yang ada di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) cukup dijadikan pelajaran.
"Sebentar lagi kita akan memasuki masa kampanye terbuka. Saya pesan betul, saya tidak mau kejadian yang ada di Boyolali terulang. Kita tegas, kita bilang aparat juga tidak ikut mencampuri urusan yang bukan kewenangannya, ada cara dan jalurnya," ujar Ganjar di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024).
"Tapi kita sendiri juga mesti koreksi, jadi bapak ibu, nanti teman-teman yang mau ikut kampanye pakai motor, itu knalpot-nya tidak usah dibrong. Pakai knalpot itu lho, (bunyi nyaring)," sambung dia.
Ganjar tak menampik Purbalingga merupakan salah satu kabupaten penghasil knalpot terbaik. Dia pun sempat berseloroh akan lebih baik jika masyarakat menciptakan knalpot yang mengeluarkan suara 'tiga'.
"Bapak ibu, saya kasih tahu, kalau ngomong knalpot itu jagoannya di Purbalingga, enggak ada lawan. Kalau perlu knalpotnya ganti, pesen knalpot yang keluarin ssssshhhh gitu atau kalau digas keluar tiga tiga tiga, nah gitu," kata Ganjar.
Namun demikian, Ganjar menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan knalpot asli bawaan dari kendaraan tersebut bukan knalpot brong agar tak menggangu masyarakat lainnya.
"Knalpotnya jangan diganti, pakai itu saja, mau dibulir kaya apapun, sudah pakai itu saja. Dan tertib lalu lintas, kita berikan contoh yang baik bahwa kita punya itikad yang baik," tandas Ganjar.