Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo meminta kericuhan yang terjadi di Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah pada Kamis, 11 Januari 2024 dilaporkan.
"Oh iya itu sudah ditangani oleh teman-teman. Hari ini saya meminta dilaporkan saja, agar fair," ujar Ganjar di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024).
Baca Juga
Ganjar meminta hal itu dilaporkan agar menjadi jelas motif dari para pembuat onar. Ganjar berpandangan, dalam konser tersebut tak semuanya datang untuk menyaksikan hiburan.
Advertisement
"Karena setiap kali acara terbuka memang punya potensi, orang yang enggak suka bisa masuk, provokasi bisa masuk, mungkin orang nonton ingin punya keinginan nonton konsernya, tapi yang lain oh ini acaranya Ganjar, kalau kemudian dia menyebut nama yang lain mungkin akan memancing," kata Ganjar.
Atas kejadian itu, Ganjar meminta agar para relawan dan pendukungnya tak mudah terpancing dengan aksi serupa di kemudian hari. Namun jika aksi serupa kembali terjadi, maka harus dilaporkan untuk diselidiki motif dan tujuannya.
Ganjar kemudian menyinggung ancaman penembakan yang diterima Anies Baswedan. Aparat kepolisian berhasil mengamankan dan menangkap pelaku.
"Jadi satu jangan terpancing, kedua yang sudah terjadi itu laporkan biar bisa ditangani dengan cepat. Nanti kalau ditangani kan orang jadi bisa tahu, umpama kayak kemaren ada yang mengancam salah satu paslon, membunuh, ketangkep kan? Nah kita tunggu saja apa motifnya, siapa yang suruh," kata Ganjar.
"Begitu biar makin harj mendekati pemilu makin tebuka, kita jaga yuk biar jurdil," Ganjar menandaskan.
Â
Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Purwokerto Ricuh
Diketahui, Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah ricuh. Dalam konser yang digelar Kamis, 11 Januari 2024 malam itu membuat sejumlah penonton sempat dilarikan ke rumah sakit.
Konser yang menghadirkan grup band NDX A.K.A dan Tipe X itu mulanya berjalan lancar. Namun, di akhir acara muncul sekelompok orang yang memprovokasi dengan meneriakkan nama capres lain.
Sebelumnya, unggahan yang dibagikan di salah satu akun TikTok @nasionalcoruptionwatch tertulis keterangan 'Bocor!!! Rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres, dan Kajari Batubara'.
"Ya per kecamatan aja itu. Ya tambah-tambah lah, jadi untuk kepala desa, ini langsung aja kita diarahkan ke 02, judul yang pertama," isi potongan percakapan pada rekaman tersebut.
"Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita alasan apa pun, menangkan 02 di desa masing-masing," kata penutur yang sama.
Advertisement