Sukses

Ganjar Sambangi Peternak Ayam di Magetan, Terima Keluhan Harga Pakan Tak Stabil

Ganjar mendapat keluhan mahalnya harga jagung yang biasa digunakan untuk pakan ayam ternak mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkunjung ke salah satu peternakan ayam di Dusun Bendo RT 15/RW 3 Desa Kuwonharjo, Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024).

Berdasarkan pantauan, Ganjar tiba di peternakan ayam itu sekira pukul 09.10 WIB. Dia tampil santai mengenakan baju kaus berwarna putih lengan panjang dengan bawahan celana jeans.

Setibanya di desa Kuwonharjo itu Ganjar berkeliling kandang ayam peternak. Usai itu, dia berbincang santai dengan para peternak ayam di salah satu rumah warga yang tidak jauh dari peternakan.

Ganjar mendapat keluhan mahalnya harga jagung yang biasa digunakan untuk pakan ayam ternak mereka. Ganjar menilai, apabila kondisi ini tidak segera diatasi maka petani dan peternak bisa sama-sama merugi.

"Hari ini ada keluhan dari para peternak itu harga jagung. Harga jagung naik cukup tinggi itu cukup berat maka rasa-rasanya petani perlu dibantu, maka teman-teman yang punya kompetensi untuk membantu segera bantu untuk mengadakan jagung," kata Ganjar.

"Caranya bisa macam-macam, mereka pasti punya cara untuk menurunkan. Kalau enggak petani petani akan rugi," sambung dia.

Menurut Ganjar, para peternak butuh aturan yang cukup serius terkait dengan melambungnya harga jagung untuk pakan ternak. "Itu yang diharapkan mereka sehingga dari sisi pakan akan mudah didapat oleh para ternak," ucap Ganjar.

Selain itu, Ganjar menilai mahalnya harga pangan juga berdampak pada tak stabilnya harga telur di pasaran. Padahal, kata dia telur penting didorong menjadi sumber makanan berprotein untuk pencegahan stunting.

"Telur itu paling gampang, paling murah satu telur harganya sekitar Rp1.500 dari baku. Kadang-kadang kita sudah beli di pasar dan Rp2.500 jadi itu murah sekali dikonsumsi," kata dia.

2 dari 3 halaman

Ganjar Bakal Tanya Sri Mulyani Soal Isu Mundur dari Kabinet Jokowi

Ganjar Pranowo merespons isu yang menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ganjar mengaku tak mengetahui isu tersebut.

Meski begitu, Ganjar menilai bahwa jika benar Sri Mulyani hendak mundur dari jabatannya sebagai Menkeu, maka masalah yang membuatnya hengkang dari kabinet harus diungkap ke publik.

"Mudah-mudahan tidak terjadi. Tapi seandainya terjadi, akan lebih baik kalau publik tahu apa problemnya," kata Ganjar usai bertemu tokoh agama hingga relawan di Warung Kopi Bara, Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, dengan begitu Sri Mulyani atau menteri manapun tak perlu mundur dari kabinet. Dia menyarankan agar penyebabnya diperbaiki.

"Kalau itu atau beliau-beliau mau mundur karena ada sesuatu, nah sesuatu ini saja yang disampaikan agar beliau tidak mundur tetapi diperbaiki," ujar Ganjar Pranowo.

Hal ini, lanjut Ganjar, agar pemerintahan Presiden Jokowi tetap bertahan hingga akhir jabatan. Kendati begitu, Ganjar mengaku akan bertanya kepada Sri Mulyani dan menteri lainnya soal isu yang beredar.

"Tapi kalau sesuatunya tidak bisa tertolong mungkin itu menjadi sikap yang saya belum tahu. Tapi coba nanti saya tanyakan, karena saya kenal sama beliau-beliau juga," ucap Ganjar Pranowo.

3 dari 3 halaman

Ganjar Setuju APK Serampangan Ditertibkan Usai Sebabkan Warga Kecelakaan

Ganjar Pranowo juga menyetujui alat peraga kampanye (APK) yang dipasang secara serampangan di ruas jalan layang atau flyover Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel) ditertibkan usai menyebabkan sepasang suami istri kecelakaan.

"Saya setuju kalau dibersihkan itu (APK). Dibersihkan, diatur, dibatasi, kasih tempat. Maka tidak semua nempel di tempat-tempat yang mungkin secara pemandangan estetika tidak bagus, dan ternyata kejadian kecelakaan," kata Ganjar Pranowo di Museum Roemah Voorzitter Van Het BPUPKI-Dr KRT Radjiman Widiyodiningrat, Widodaren, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024).

Meski setuju APK itu dibersihkan, Ganjar meminta pemasangan APK di kawasan tersebut tetap diberikan ruang. Namun, dengan syarat tidak mengganggu estetika dan keindahan di ruang publik.

"Maka orang akan melihat dengan enak, dengan bagus dan tidak kotor gitu. Dan itu kalau ambruk tidak ada yang betulin loh itu. Talinya saya lihat rafia, selotip, ada kawat, jorok," kata Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar mengajak semua peserta pemilu 2024 bijak dalam memasang atribut partai politik (parpol) atau APK di ruang-ruang publik.

"Saya juga kemarin menyampaikan ke pendukung Ganjar-Mahfud, perbaiki dong. Ini tidak mudah, tapi harus kita lakukan," ujar Ganjar.

Pemasangan APK secara serampangan di ruas jalan layang atau flyover Kuningan, Jakarta Selatan memakan korban.

Pasangan suami istri (pasutri) bernama Salim (68) dan Oon (61) terluka akibat mengalami kecelakaan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Peristiwa yang viral itu terjadi pada Rabu (17/1/2024) pagi.