Sukses

Polda Metro Kerahkan 2.000 Personel untuk Amankan Debat Keempat Pilpres 2024

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, pihaknya mengerahkan 2.000 personel untuk pengamanan debat dengan kandidat cawapres.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menyiapkan ribuan personel polisi dalam rangka pengamanan debat sesi keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan pada Minggu 21 Januari 2024.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, pihaknya mengerahkan 2.000 personel untuk pengamanan debat dengan kandidat cawapres.

"Bapak Kapolda Metro Jaya akan menyiapkan 2.000 personel Polri untuk pelaksanaan pengamanan kegiatan debat cawapres yang akan dilaksanakan pada hari Minggu 21 Januari 2024," kata Ade Ary kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (19/1/2024).

Ade Ary memastikan, Polda Metro Jaya siap untuk mengamankan kegiatan hingga tuntas. Dia pun mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi menjaga agar pelaksanaan debat berjalan dengan lancar dan tertib.

"Kami mohon dukungan dan kerjasama dari semua pihak dari masyarakat supaya kegiatan ini bisa berlangsung aman," tandas dia.

2 dari 3 halaman

KPU RI Rampingkan Tema Debat Keempat Pilpres 2024

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) memastikan, debat ke empat Pilpres 2024 sudah menghasilkan kesepakatan antara tim sukses ketiga pasangan calon, tv pool dan KPU RI sebagai penyelenggara.

Komisioner KPU RI August Mellaz mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema  dirampingkan menjadi enam.

“Dari tujuh tema itu kemudian kami sudah tata menjadi enam tema,” kata Mellaz di Kantor KPU RI Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Mellaz kemudian merinci, enam tema yang akan dibahas dalam debat yang akan berlangsung pada 21 Januari 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada pukul 19.00 WIB itu adalah pertama pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup. Kedua, sumber daya alam dan energi. 

“Tema ketiga adalah soal pangan. Tema keempat yaitu agraria. Tema kelima, masyarakat adat dan tema keenam desa,” rinci Mellaz.

Jika membandingkan dengan yang sebelumnya, diketahui awalnya ada tujuh tema pada debat ke empat yaitu  energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria,  dan masyarakat adat.

3 dari 3 halaman

Panelis Debat Keempat

Selain tema debat, lanjut Mellaz, KPU RI juga sudah menentukan 11 orang nama panelis yang akan menggodok daftar pertanyaan dari tema-tema terkait. 

Mellaz memastikan, seluruh nama yang dipilih menjadi panelis berdasarkan latar belakang kompetensi dan sudah mengonfirmasi kesediaannya untuk berpartisipasi.

“Mereka sudah dipilih sesuai kompetensi dan dikonfirmasi kesediaanya sebagai panelis,” ungkap August Mellaz.

Berikut daftar 11 nama panelis debat keempat:

1. Prof. Dr. Ir. Abrar Saleng, S.H, M.H (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).

2. Dr. Arie Sujito, SP M.Si, (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM).

3. Prof. Dr. Arif Satria, SP. MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).

4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).

5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute Presedential Services Reform).

6. Prof. Dr. Ir. Haryadi Kartodihardjo, MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).

7. Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc, (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu).

8. Rukka Sombolinggi, SP, M.A (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat).

9. Prof. Sudharto, P. Hadi, Ph.D, (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015).

10. Prof. Dr. Sulistiyowati Irianto, M.A, (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia).

11. Ir. Tubagus Furqon Sofhani, M.A, Ph.D (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung).