Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md bertanya kepada cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengenai masalah impor Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dia bertanya, pada 17 Februari 2019 dalam debat capres, Prabowo Subianto mengatakan bahwa Jokowi menyampaikan tidak akan impor komoditas pangan jika nanti terpilih presiden. Ternyata, selama 4 tahun memimpin, Jokowi mengimpor dan merugikan banyak petani, bahkan semakin banyak mafia impor mengimpor.
Baca Juga
"Apa usulan Anda untuk selesaikan urusan 5 tahun lalu tersebut?" tanya Mahfud kepada Gibran dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
Advertisement
Gibran pun menjawab, pada 2019-2022 Indonesia mengalami swasembada beras dan pada 2023 impor dilakukan karena el nino dan ini terjadi di sebagian besar wilayah.
"Kuncinya sekarang adalah bagaimana kita kerja sama melakukan ekstensifikasi, intensifikasi lahan di tingkat desa hingga nasional secara efektif, pupuk itu kunci, makanya ada pabrik pupuk di Fakfak," kata dia.
Gibran mengatakan, dia akan menggandeng anak anak muda, misal di Jabar ada petani milenial maka pihaknya akan melakukan smart farming.
"Lalu kita pakai drone untuk semprot pestisida jadi memang food estate program jangka panjang, nggak bisa di-judge 1, 2 3 pasti tidak bisa 100 persen, ini yang petani paham. Baru panen 6, 7, 8 baru kelihatan hasilnya," kata dia.
Â
Â
Gibran: Food Estate Ada yang Gagal, tapi Ada yang Berhasil
Mahfud pun mengatakan, jawaban dari Gibran tidak menjawab pertanyaannya. Apalagi sampai sekarang impor terus dilakukan seperti impor kedelai 2 juta ton gula pasir, hingga daging sapi.
"Saya menanyakan posisi anda sebagai cawapres terkait konsep trisakti kemandirian," kata Mahfud.
Gibran pun mengatakan, food estate memang ada yang gagal tapi ada juga berhasil. "Saya tegaskan memang ada yang gagal, tapi ada yang berhasil juga yang panen. Cek saja, intinya warga jangan diberikan narasi yang menakutkan tapi optimis," tandas Gibran.
Advertisement