Liputan6.com, Jakarta Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, bercerita saat dirinya pernah jadi rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dua pilpres sebelumnya. Menurut Prabowo, saat sesi debat capres, keduanya masih bersikap santun dan tidak menyerang personal.
"Anda lihat, saya debat sama Jokowi santun, enggak sampai terlalu personal ya," kata Prabowo saat hadir dalam acara Relawan ETAS for 02 di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Baca Juga
Meski begitu, Prabowo tak ingin lebih lanjut membahas soal debat pilpres 2024 yang belakangan menyorot perhatian publik. "Saya enggak mau bicara tentang debat sekarang inilah," kata Prabowo.
Advertisement
Lebih lanjut, Prabowo mengungkit filosofi dalam bahasa Jawa. Filosofi itu dijalankan oleh Presiden Jokowi ketika memenangkan pilpres.
"Kalau kita mengerti filosofi kita, nenek moyang kita, ada dari Jawa ngajarin, orang-orang tua saya ngajarin, menang tanpo ngasorake menang tanpa menyakiti. Nah itu dijalankan oleh Pak Jokowi," kata Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, Jokowi tidak mau menyakiti rivalnya saat menang jadi presiden. Dia memuji sikap itu sebagai kenegarawanan .
"Dia menang, dia tidak mau sakiti saya. Benar kan? Benar enggak? Itu leadership and statmenship kenegarawanan menang tanpa menyakiti," ujar Prabowo.
"Kemudian, diajarkan juga falsafah Jawa juga ojo rumongso iso, iso rumongso jangan merasa bisa tapi kamu harus bisa merasakan. Dengan filosofi-filosofi ini kita bisa selesaikan perbedaan pendapat, kita bisa selesaikan dengan baik," ucapnya.
Prabowo Beri Nilai 9,9 untuk Gibran dalam Debat Cawapres
Sementara itu, Prabowo memberi nilai tinggi melihat penampilan debat cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, pada Minggu malam (21/1/2024). Menteri Pertahanan itu memberi skor 9,9 untuk penampilan Gibran.
"Saya kira rakyat kasih nilai tinggi ya. Kalau saya, nilai saya kemarin, sama dengan yang dulu lah, 9,9," kata Prabowo di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Sebelumnya, Gibran menanggapi soal cara berdebatnya yang dinilai menyerang atau ofensif. Gibran menyebut masalah menyerang atau tidak dikembalikan kepada penilaian publik.
"Masalah ofensif atau tidak itu saya kembalikan lagi ke pemirsa, ke penonton ya," kata Gibran usai debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Putra sulung Presiden Jokowi ini menyatakan bahwa dirinya hanya bertukar pikiran selama berdebat.
"Saya tadi hanya bertukar pikiran, menyampaikan visi misi. Itu aja, terima kasih," ucapnya.
Gibran memang menuai sorotan dalam debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1) malam. Gibran dianggap tampil agresif ketika berdebat dengan cawapres 01 Muhaimin Iskandar dan cawapres 03 Mahfud Md.
Bahkan, Wali Kota Solo itu tampak melakukan gimik yang cukup mencolok ketika debat dengan Mahfud. Dia seperti meledek celingak-celinguk karena jawaban Mahfud tidak menjawab pertanyaannya.
Advertisement
Ledek Mahfud di Forum Debat, Gibran Gimik Celingak-celinguk
Gibran sempat melakukan gestur dengan meletakan tangannya di dahi sembari melongok ke arah atas hingga bawah dengan melihat Mahfud Md ketika menanyakan mengenai greenflation atau inflasi hijau dalam debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu malam (21/1/2024)
"Saya nyari jawaban Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah jawab ekonomi hijau," ujar Gibran saat debat keempat pilpres 2024.
Lantas, Mahfud seolah memberikan respons serupa dengan celingak-celinguk, karena merasa jawaban Gibran soal cara mengatasi greenflation atau inflasi hijau juga tidak nyambung.
"Saya juga ingin mencari tuh jawabannya, ngawur juga. Ngarang-ngarang ndak karuan," ucap Mahfud.
Bahkan, Mahfud lantas membalas dengan enggan menjawab pertanyaan Gibran. Sebab, ia menilai pertanyaan yang disampaikan Gibran merupakan pertanyaan recehan.
"Begini loh, kalau akademis itu kalau bertanya yang kayak gitu-gitu tuh recehan, gitu, recehan recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya," kata Mahfud Md.
"Saya tidak mau menjawab. Secara akademis, pertanyaan ini tak pantas untuk dijawab. Saya kembalikan ke moderator," kata Mahfud.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumbmer: Merdeka.com