Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan melanjutkan kampanye akbar di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024). Kampanye akbarnya di Bandung bertajuk 'Saatnya Menang untuk Perubahan'.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan, kampanye akbar Anies di Bandung, Jawa Barat menjadi momentum bagi Anies untuk meyakinkan masyarakat untuk memilih AniesBaswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Barat.
Baca Juga
"Ya kampanye Akbar di Jawa Barat yang diadakan di Kota Bandung ini menjadi momentum menjadi penentu untuk meyakinkan seluruh masyarakat Jabar saatnya pasangan 01 maupun Nasdem itu bisa memenangi itu Pemilu 14 Februari yang akan datang," kata Saan di Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Advertisement
Selain itu, Saan menyebut di Bandung juga hendak dipastikan kesiapan baik dari partai pengusung dan dari relawan AMIN di Bandung. NasDem, kata Saan, menjemput momentum tersebut.
"Ini adalah kesempatan, ini adalah momentum, tapi momentum itu lewat begitu saja karena kita juga memastikan terkait dengan kesiapan," kata dia.
"Ini sekali lagi kampanye akbar ini adalah dalam rangka memastikan bahwa 14 Februari kita memang bisa memenangi pemilu dengan terpilihnya pasangan 01 dan juga kemenangan NasDem di 14 Februari," sambung Anies.
Saan menyampaikan, di Jabar AMIN ditargetkan mampu meraup suara 50 persen. Selain itu, dia memastikan AMIN tak gentar bergerilya di Jabar, mengingat Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto pernah meraih suara maksimal di Pilpres 2014 dan 2019.
Anies Tanggapi Pihak Gaungkan Menang Satu Putaran
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan menanggapi soal banyaknya pihak yang mengaungkan Pemilu 2024 satu putaran karena dinilai bakal lebih hemat dan damai. Menurut Anies Pemilu tak soal uang semata.
"Begini, Pemilu itu bukan soal sekadar murah dan mahal. Kenapa? Karena kota melibatkan pemilih yang jumlahnya, DPT, lebih dari 200 juta. Jadi kalau biaya besar, bagi itu dengan 200 juta pemilih berapa nanti perorang?" kata Anies di acara 'Desak Anies' di Purwokerto, Rabu 24 Januari 2024.
Anies menilai, wajar jika pengeluaran negara akan besar karena gelaran Pemilu. Sebab, kata dia Indonesia merupakan negara keempat terbesar dan posisi ketiga negara demokrasi terbesar.
"Ya kalau negaranya kecil, biaya pemilunya otomatis kecil, kalau negaranya seperti Indonesia nomor empat terbesar di dunia demokrasi nomor tiga terbesar, otomatis anggarannya menjadi besar," ujar Anies.
Padahal, lanjut Anies anggaran yang dikeluarkan negara untuk Pemilu hanya sebagian kecil dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"APBN kita itu Rp3.300 triliun. Jadi kalau Rp27 triliun itu sekitar 0,15 atau 0,16 persen untuk menentukan arah republik ini. Jangan sampai nanti gini, sekarang dipaksakan satu putaran, habis itu tidak ada putaran sekalipun," terang Anies.
"Gini, one man one vote dipertahankan, jangan sampai one man one vote one time. Betul tidak? Nanti kita bergerak, sekarang dicoba dikurangi putarannya besok bisa-bisa idenya udahlah nggak usah ada putaran-putaran, perpanjangan-perpanjangan saja. Betul tidak?," lanjut dia.
Advertisement