Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menanggapi soal munculnya gerakan 'salam empat jari' di media sosial X atau Twitter beberapa waktu belakangan.
Adapun gerakan salam empat jari itu dinarasikan sebagai ajakan kepada masyarakat yang tidak mendukung dan memilih pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut dua di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga
Anies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat. Dia memaknai gerakan itu sebagai kehendak masyarakat yang ingin ada perubahan di pemerintahan.
Advertisement
"Iya sebenarnya itu kan pesan bahwa kita mau perubahan. Dan apa yang sekarang terjadi itu 02 kelihatan diasosiasikan dengan keberlanjutan, sementara publik inginkan perubahan," kata Anies di Lapangan Tegal Lega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Makna itu, lanjut Anies ia pandang secara implisit. Dia menyebutnya sebagai gerakan perubahan.
Lebih lanjut, Anies berharap gerakan semacam ini mampu mendulang suara untuk dia dan Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Meskipun, kata dia pergerakannya terjadi secara perlahan.
"Jadi mudah-mudahan makin banyak yang ikut dalam rombongan perubahan. Mungkin bergeraknya pelan-pelan, dari tidak mau keberlanjutan saja, kemudian belum tahu mau kemana habis itu pelan-pelan ikut rombongan perubahan," ucap Anies.
Â
Gerakan Anti Prabowo-Gibran
Diketahui, viral muncul gerakan salam empat jari di media sosial (medsos) dan dikaitkan akan berkoalisinya pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Gerakan ini, juga dibarengi warganet dengan ajakan agar masyarakat tidak golput dan mencoblos Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud demi mencegah Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.
Advertisement