Sukses

Diskusi Anak Muda, Relawan Peluru Tak Terkendali Tanamkan Ideologi Kreatif ke Gen Z Bekasi

mengatakan kebutaan politik di anak muda ini sudah sedemikian parah, sehingga sudah saatnya anak muda dididik politik agar mereka bisa berbicara politik secara konsepsional sembari nongkrong.

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas Kreatif pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md Peluru Tak Terkendali mengadakan acara sarapan bubur bersama dengan komunitas Vespa di Presiden University, Cikarang, Bekasi.

Wakil Ketua Umum Peluru Tak Terkendali, Kevin, menjelaskan sarapan bubur bersama ini menjadi ajang untuk silaturahmi sekaligus bertukar pikiran mengenai isu-isu politik dengan anak muda.

"Kami disini berdiskusi bagaimana pemuda kedepannya menjadi garda terdepan bangsa," kata Kevin pada Sabtu, (27/01/2024).

Tujuan utama Peluru Tak Terkendali selain untuk mempromosikan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, mereka juga mengajak agar anak muda melek politik. Kevin sendiri menerangkan bahwa banyak anak muda sekarang hanya menjadi komoditi politik karena ketidaktahuannya.

Dia mengatakan kebutaan politik di anak muda ini sudah sedemikian parah, sehingga sudah saatnya anak muda dididik politik agar mereka bisa berbicara politik secara konsepsional sembari nongkrong.

"Kami berusaha agar mereka melek politik dan memahami arti politik. Menurut kami buta politik lebih berbahaya untuk anak muda saat ini. Sebab belakangan ini banyak orang berkampanye bukan pada substansi tapi hanya sensasi alias Gimik," ucap Kevin. 

Di tengah acara bincang-bincang santai, Kevin bercerita pula banyak anak muda yang tidak puas dengan keadaan bangsa ini di mana ada tokoh anak muda yang memiliki privilese karena ayahnya Presiden tapi justru mengangkangi hukum hanya demi berkuasa.

"Dari diskusi ini, kami merasakan banyak anak muda yang kecewa dengan privilese yang dipakai oleh seseorang yang jadi cawapres dengan mengangkangi konstitusi. Disaat anak muda lain maju berproses dari nol, dia malah dapat privilese dari orangtuanya." kata Kevin.

 

2 dari 2 halaman

Butuh Jargon Baru

Kevin juga mengatakan bahwa bangsa ini membutuhkan jargon baru, bukan "kerja, kerja, kerja" yang membuat masyarakat kita belakangan ini mempunyai mindset seperti budak.

"Dari tahun 2014 saya tidak setuju dengan jargon kerja, kerja, kerja, karena kita bukan budak ya. Sekarang bangsa Indonesia harus mencipta, mencipta, mencipta. Kita enggak mau anak muda selesai sekolah cuma tujuannya pabrik, tetapi mereka harus berkreasi menciptakan lapangan kerja juga," ucap dia. 

Gagasan Peluru Tak Terkendali mengenai ideologi kreatif berangkat dari kesalahan fundamental jargon "kerja" Pemerintah saat ini. Mereka menilai bahwa semangat bekerja harus diimbangi dengan pola berpikir kreatif. 

Hal inilah yang dilakukan oleh para pendahulu bangsa dan para tokoh besar Indonesia yang berhasil mengkreasi bangsa Indonesia hingga menjadi besar seperti saat ini.

"Founding fathers Indonesia dengan segala keterbatasannya mampu berkarya dan mencipta sehingga jadilah republik kita yang merdeka. Karena itu dalam ideologi kreatif, kami punya prinsip alam ditambang bisa habis, tapi ide ditambang takkan pernah habis," kata dia.Â