Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima audiensi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Kediaman Resmi Wapres pada Rabu (31/01/2024) sore.
Selain untuk bersilaturahim, Maruli mengaku tujuan dirinya menemui Ma’ruf untuk meminfa arahan mengenai upaya peningkatan peran dan kontribusi TNI AD, baik dalam bidang keamanan maupun pembangunan masyarakat.
Baca Juga
“Hari ini saya diterima beliau (Wapres) bersilaturahim, selain saya pernah juga sebagai Komandan Paspampres dulu dengan beliau, saya juga memohon arahan kepada beliau bagaimana kami bisa berperan lebih baik lagi,” tutur KSAD dalam keterangannya.
Advertisement
Menurut Maruli, Ma’ruf menekankan pentingnya peran TNI AD dalam membantu menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi, Pemilu dan Pilpres 2024.
“Kebetulan di bidang ketentaraan, beliau sudah memberikan arahan supaya nanti ke depan, kita dalam melaksanakan khususnya Pilpres ini bisa baik, aman, lancar semua,” ungkapnya.
Selain itu, Maruli Simanjuntak menyampaikan bahwa pada kesempatan ini Wapres juga memberikan arahan agar TNI AD lebih aktif dalam membantu masyarakat.
“Ada beberapa arahan dari beliau, mudah-mudahan nanti bisa kita segera implementasikan dan (saya akan) berkoordinasi dengan para staf beliau, sehingga nanti kita bisa melanjutkan kerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Mendampingi Wapres dalam pertemuan ini, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Wapres Minta Penyelenggara Pemilu Adil kepada Semua
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya proses pemilu yang berfokus pada isu-isu kunci dan perilaku demokratis. Hal itu disampaikan Wapres pada acara Satu Meja The Forum Kompas TV bertajuk “Publik Harus Awasi Pemilu”, yang ditayangkan Rabu (27/12) malam.
“Saya kira yang penting itu memang tidak ada perilaku-perilaku yang kurang demokratis, baik dari penyelenggara pemilu, dari aparat, termasuk dari peserta pemilu 2024 itu sendiri, jangan ada juga perilaku yang tidak sehat. Kalau semua berjalan baik, saya kira diharapkan hasilnya juga baik,” kata Wapres dalam keterangannya, yang dikutip dari Antara, Kamis (28/12/2023).
Wapres juga menggarisbawahi perlunya penguatan isu-isu krusial yang menjadi tantangan bangsa Indonesia sebagai tema kampanye.
Termasuk dalam penyelenggaraan debat calon presiden dan wakil presiden, menurutnya, perlu adanya tanya jawab terfokus, seperti terkait masalah HAM, demokrasi, pendidikan, dan kemiskinan.
“Sebenarnya seperti itu yang diharapkan, ada pertanyaan kemudian dijawab, tetapi per isu saja. Misalnya isu HAM diperdebatkan berapa lama kemudian istirahat, isu demokrasi, pendidikan, kemiskinan. Saya kira begitu,” saran Wapres.
Mengenai debat Pilpres 2024 yang sudah berlangsung dua kali, Wapres menuturkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan dengan debat saat dirinya menjadi cawapres pada pilpres sebelumnya. Hanya saja, ia mencermati ada masukan dari para pengamat agar ada peningkatan kualitas pada debat-debat mendatang.
“Dari banyak pengamat itu memang ada yang mengkritisi. Misalnya panelis tidak bisa memperdalam pertanyaan, dan sebagainya. Saya kira banyak pandangan yang ingin lebih baik lagi (ke depan),” ujarnya.
Advertisement
Bawaslu Diminta Proses Setiap Aduan
Lebih jauh, pada kesempatan itu Wapres juga mencermati adanya gejala kampanye tidak sehat yang ditunjukkan dengan adanya aduan-aduan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Untuk itu, demi menjaga pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, ia meminta Bawaslu untuk memproses setiap aduan yang masuk.
“Kalau protes-protes kan ada. Coba protes-protes itu didalami oleh Bawaslu. Jadi semua yang muncul didalami, betul apa tidak. Kalau betul ditindaklanjuti oleh Bawaslu. Jangan sampai tidak ditindaklanjuti. Kan pemilu jurdil, luber, itu kan perintah konstitusi, jadinya harus dilaksanakan dengan baik,” terangnya.
Wapres menegaskan bahwa peran Bawaslu sangat penting, yakni selain untuk menghindari adanya protes-protes setelah pemilu, juga menjaga agar hasil pemilu sah.
Oleh sebab itu, Bawaslu diimbau untuk tidak melakukan pembiaran terhadap setiap aduan yang masuk.
“Jangan ada pembiaran-pembiaran itu. Harus ditindaklanjuti. Hasilnya seperti apa harus diumumkan kepada publik. Ini yang ke depan masih perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
Selanjutnya, kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu, Wapres berpesan agar terus bersikap adil kepada seluruh kontestan, sebagai upaya menghindari munculnya protes-protes yang dapat berujung konflik di kemudian hari.
“Penyelenggara pemilu harus betul-betul adil kepada semua. Jangan sampai ada yang terkesan ada yang dibedakan, sehingga muncul protes-protes,” tegasnya.