Sukses

Izin Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS Rampung, Bayar Sewa Rp2 Miliar Lebih

Pelatih Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Ahmad Ali, buka suara soal izin pakai Jakarta Internasional Stadium (JIS) untuk kegiatan kampanye AMIN pada 10 Februari 2024. Menurut Ali, izin rampung diperoleh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Ahmad Ali, buka suara soal izin pakai Jakarta International Stadium (JIS) untuk kegiatan kampanye AMIN pada 10 Februari 2024. Menurut Ali, izin rampung diperoleh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Meski begitu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem ini mengatakan, Timnas AMIN harus membayar sewa mencapai Rp2 miliar untuk menggunakan JIS sebagai lokasi kampanye akbar terakhir Anies dan Cak Imin.

"Insyaallah sudah selesai sih ya. Izinnya sudah selesai. Persetujuan dari pemerintah daerah sudah selesai. Hari ini insyaallah diselesaikan kewajibannya, 2 sekian miliar sebagai sewanya," kata Ali di Bandar Udara Dr Ferdinand Lumban Tobing, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (1/2/2024).

Ali mengaku sudah secara resmi menyampaikan ke Timnas AMIN terkait izin resmi penggunaan JIS yang telah diberikan Pemprov DKI Jakarta.

"Saya mengonfirmasi semalam ke tim, insyaallah surat persetujuan penggunaan JIS itu sudah keluar," kata Ali.

Ali berharap agar izin digunakannya JIS sebagai lokasi kampanye akbar terakhir pasangan Anies-Cak Imin tidak akan dibatalkan sepihak menjelang acara. Mengingat selama masa kampanye pencabutan izin kegiatan kampanye AMIN di suatu lokasi seringkali dibatalkan sepihak pengelola.

"Jadi tidak ada lagi (kendala izin). Mudah-mudahan ya tidak ada lagi kendala karena memang fenomena pencabutan izin itu sudah sering terjadi di beberapa daerah. Ya mudah-mudahan di JIS nanti tidak terjadi hal yang berulang seperti di daerah-daerah lain," ucap Ali.

 

2 dari 3 halaman

Timnas AMIN: JIS Karya Anies, Seharusnya Dia Punya Hak

Lebih lanjut, Ali mengingatkan bahwa Anies adalah mantan gubernur DKI Jakarta yang berada di balik berdirinya JIS. Selain itu, Anies juga punya hak sebagai peserta pilpres 2024 untuk melakukan kegiatan kampanye, tidak terkecuali di JIS.

"Sampai saat ini yang sangat dicintai ya JIS, itulah karya dia, yang harusnya dia punya hak, sebagai mantan gubernur pertama. Kedua, sebagai peserta kontestasi presiden, harusnya diberikan fasilitas yang sama oleh negara," terang Ali.

Meski begitu, Ali mengaku pihaknya tetap menyiapkan berbagai alternatif sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Terlebih, kata dia, pasangan Anies-Cak Imin bukan bagian dari penguasa saat ini.

"Kami pasti punya plan A, B, C, D, karena kami tahu posisi kami adalah bukan bagian dari penguasa. Ya bisa jadi penguasa akan menggunakan semua caranya untuk menghambat pergerakan-pergerakan tim, terutama Pemerintah DKI," ucap Ali.

3 dari 3 halaman

Tanggapan Anies soal Kabar Bus Relawannya Dibatalkan Sepihak untuk Kampanye Akbar di JIS

Sebelumnya, Anies Baswedan mendapat kabar bus milik relawannya diduga disabotase untuk rencana menghadiri acara kampanye akbar AMIN di Jakarta Internasional Stadion (JIS) 10 Februari 2024.

"Ya kami mendengar laporan-laporan tentang pembatalan sepihak atas bus-bus itu," ungkap Anies Baswedan di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).

Anies menyayangkan adanya tindakan tersebut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Semestinya relawannya itu dapat hadir dan memberikan dukungan pada saat kampanye akbar itu.

"Betapa kebebasan dalam menjalankan kegiatan kampanye terganggu. Bukankah kita mau menjaga iklim demokrasi yang sehat? Bukankah semua harus dikasih kesempatan yang sama?" pungkas dia.

Meskipun relawannya bakal terhalang pada saat acara kampanye akbar di JIS nanti, mantan gubernur DKI Jakarta itu tetap yakin massa pendukungnya akan hadir seraya menggaungkan perubahan.

"Tapi semua tantangan itu tidak akan menghentikan semangat semua relawan dan pejuang. Justru semangatnya makin besar dan saya justru mengajak semua rakyat mari kita saksikan ini," kata Anies.

"Pertanyaan, apakah praktik ini mau dibiarkan? Apakah cara seperti ini mau dilanjutkan? Justru ini membuat kita semakin yakin Indonesia perlu perubahan," sambung Anies.