Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulsel di GOR Sudiang Jalan Pajjaiang, Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (2/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto kembali menyinggung nilai rendah yang diberikan oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat debat capres beberapa saat lalu.
Baca Juga
Berawal dari Prabowo memaparkan tentang hilirisasi sebagai salah satu strategi yang akan dijalankan oleh pasangan Prabowo-Gibran bila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden masa bakti 2024-2029. Prabowo kemudian melemparkan pertanyaan tentang hilirasi kepada relawan yang hadir.
Advertisement
"Saudara mengerti atau enggak," kata Prabowo dalam sambutan.
"Mengerti," jawab relawan.
"Apa arti hilirisasi? Siapa bisa jawab?," tanya Prabowo.
Prabowo menjanjikan hadiah bagi yang mampu menjawab. "Siapa yang bisa jawab apa hilirisasi kalau benar saya kasih hadiah," kata Prabowo.
Terlihat, ada seorang relawan atas Ace Rachmat berdiri di dekat panggung, Dia adalah peserta yang diberikan kesempatan oleh Prabowo untuk menjawab pengertian hilirisasi.Â
"Hilirasasi tidak lagi menjual bahan mentah ke luar negeri tetapi kekayaan rakyat kita di negeri kita, diolah oleh kita sendiri," jawab Ace.
Mendengar jawaban itu, Prabowo langsung memberikan penilaian sempurna. "Ya. Nilainya 100," ujar dia.
Prabowo mengatakan, Ace tidak hanya mendapat nilai sempurna, tapi juga akan diberikan hadiah. "Karena dinilai 100 dapat hadiah khusus dari saya. Sesudah acara selesai tolong menghadap saya," ujar dia.
Prabowo lalu mengingat kembali momen pada debat kedua capres yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, capres nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan nilai rendah atas kinerja Prabowo Subianto.
"Lumayan ya dapat nilai 100. Aku hanya mendapat nilai 11 loh," ucap Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, penilaian rendah membuatnya merasa was-was dalam menghadapi debat terakhir. Karena, mungkin kembali mendapat nilai dari lawan politiknya.
"Aku was was menghadapi debat tanggal 4 kalau hari itu dikasih nilai 11 nggak tau hari ini nanti dikasih nilai berapa. Mungkin dikasih nol," ujar dia.
"Tapi gampang jawabannya. Sorry yeee. Emang gua pikirin. Emangnya lu siapa?," pungkas Prabowo.
Â
Anies Baswedan Beri Skor 11 dari 100 pada Kinerja Kemenhan di Bawah Prabowo
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, menilai kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto buruk. Anies Baswedan bahkan tidak sepakat dengan lawannya, Ganjar Pranowo, yang memberi skor 5. Â
"Menurut saya skornya justru di bawah 5 Pak Ganjar. Kalau 5 itu ketinggian Pak Ganjar," kata Anies dalam debat capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Ganjar kemudian meminta Anies untuk blak-blakan soal skornya untuk kinerja Kemhan.
"Mas Anies enggak usah takut, angkanya berapa gitu lho. Kayak saya gitu lho. Jangan di bawah 5, sebut saja angkanya berapa," goda Ganjar ke Anies dalam sesi tanya jawab.
"11 mas... dari 100,"Â jawab Anies seketika sembari tertawa.
Â
Â
Advertisement
Anies Beri Nilai 11 dari 100 untuk Kinerja Prabowo di Pertahanan, Ini Alasannya
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan membeberkan alasan memberikan nilai rendah atas kinerja Menteri Pertahanan sekaligus Capres nomor urut dua Prabowo Subianto saat debat Capres, Minggu 7 Januari 2024.
Anies mengatakan, alasan pertama mengenai kesejahteraan para prajurit TNI yang dinilai tidak diperhatikan oleh Menhan yang dijabat Prabowo Subianto.
"Bagaimana prajurit TNI kita, perwira TNI bekerja keras all out menjalankan tugas tetapi dari Menhan tidak didukung dengan support yang baik. Jadi kalau kita bicara tentang memastikan bahwa TNI bisa perform," kata Anies kepada wartawan di sela-sela kampanye di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Anies menyatakan, jangan sampai para prajurit TNI yang sedang bertugas jauh dari keluarga memikirkan membayar kontrak rumah untuk istri dan anak mereka. Menurutnya kesejahteraan prajurit TNI perlu diperhatikan dengan serius.
"Ya kalau rumah dinas tidak dipikirin, kesejahteraan mereka tidak dipikirkan lalu bagaimana kita bisa berharap mereka fokus," kata Anies.
Anies memandang, persoalan tersebut harus menjadi prioritas, baik TNI/Polri maupun ASN pertahanan. Ia menilai kerja TNI-Polri selama ini tak sebanding dengan dukungan dari Menhan.
"Ketika anggaran di alokasikan Rp 700 triliun selama ini, lalu anggaran itu tidak digunakan untuk memastikan kesejahteraan itu tidak tercapai ya ini ada masalah. Anak buahnya diminta kerja luar biasa tapi tidak ada dukungan yang baik," jelas Anies.
Alasan kedua, lanjut Anies berkaitan dengan tunjangan kinerja (Tukin). Anies menyayangkan Tukin di Kemenhan hanya 80 persen.
"Yang kedua, Tukin di Menhan hanya 80 persen. Menteri tidak mengusahakan jadi 100 persen. Ini tidak ada yang personal, ini soal kebijakan. Jadi ketika ini semua diungkapkan karena kita mau melakukan perubahan memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI, polisi kemudian ASN," ujar dia.