Sukses

Ingatkan Kedewasaan Berpolitik, Agum Gumelar Minta Semua Pihak Jaga Kondusifitas Pemilu 2024

Dalam pemilu seluruh peserta, termasuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) bersaing untuk merebut suara rakyat. Bukan mengaanggap sebagai medan tempur.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar meminta semua pihak serta para relawan menjaga situasi tetap kondusif menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal itu demi terlaksananya suksesi kepemimpinan Indonesia secara lancar dan baik. 

"Sebetulnya, bukan hanya relawan dari Prabowo-Gibran untuk bisa melaksanakan Pemilu besok dalam suasana damai, aman, yang tentram dan demokratis," ujar Agum dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Pemilu Damai untuk Indonesia, yang diinisiasi oleh Gerakan Anak Kolong Prabowo Gibran (GRAK PAGI), di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Selain Agum Gumelar, turut hadir dalam acara tersebut Linda Agum Gumelar, Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman. 

Dalam pemilu seluruh peserta, termasuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) bersaing untuk merebut suara rakyat. Bukan mengaanggap sebagai medan tempur  

"Ini kontestasi politik. Proses pemilu, proses demokrasi. Jadi saya tidak setuju, kalau ada paslon menyatakan ini perang. No, ini bukan perang," jelas Agum.

Dia menegaskan, seluruh pasangan capres-cawapres merupakan saudara sebangsa dan setanah air. Karenanya selisih pendapat tidak boleh dipendam terlalu lama.

"Kita menganggap Pak Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai rival. Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga rival, bukan musuh. Rival harus dikalahkan dalam suatu kontes demokrasi, mereka semua saudara kita, sahabat saya semua," tuturnya.

Maka itu, pentingnya membangun kedewasan berpolitik. Serta mengedepankan keberagaman dan persatuan tersebut tetap dijunjung tinggi dalam pesta demokrasi 5 tahunan tersebut. 

"Jadi di sini, diharapkan kedewasaan kita dalam demokrasi. Kedewasaan itu apa, cerdas dalam memilih. Kedua, perbedaan-perbedaan yang ada pada kita harus berakhir ketika pilpres selesai," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Butuh Pemimpin Berpengalaman

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina GRAK PAGI, Toro Sudarmadi menyatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang telah berpengalaman dan mengutamakan stabilitas.

Selain itu, mengedepankan keberlanjutan kebijakan-kebijakan yang sudah baik, serta mempersatukan bangsa dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Kualitas pemimpin yang demikian, tentunya hanya ada pada Bapak Prabowo Subianto," ucap Toro.

Hal senada diungkapkan oleh Komandan Nasional GRAK PAGI Bambang Dirgantoro, sejak pertama kali dibentuk hingga hari ini, GRAK PAGI telah melakukan konsolidasi dengan rekan-rekan sesama “Anak Kolong”, di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

"GRAK PAGI bersama-sama dengan organ relawan lainnya, juga telah melaksanakan sejumlah kegiatan antara lain pengobatan gratis dan bakti sosial dalam rangka menyosialisasikan visi dan misi Prabowo-Gibran," terangnya.