Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merespons sikap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Cak Imin mengatakan, hal itu merupakan hak politik.
Baca Juga
“Ya setiap orang punya hak,” kata Cak Imin usai menghadiri acara istighosah dan sholawat Kemenangan AMIN, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2024).
Advertisement
Namun demikian, Cak mengingatkan masyarakat harus tetap mengawasi jalannya Pemilu 2024 agar berjalan dengan jujur dan adil tanpa adanya kecurangan.
“Mari kita awasi jangan sampai ada yang menyalahgunakan kekuasaan, menyalahgunakan wewenang, memanfaatkan jabatan untuk kemenangan salah satu calon,” ucapnya.
“Kalau pemilu tidak jujur tidak adil, bahaya,” tambahnya.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan membantah pernyataan Calon Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, perihal hilirisasi di sektor tambang yang disebut ugal-ugalan. Luhut menyebut pernyataan Muhaimin sebagai bentuk kebohongan.
Luhut Resmi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mendeklrasikan dukungannya untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024.
Menurut Luhut, Prabowo adalah sosok pekerja keras, pintar, dan kecintaannya terhadap NKRI tidak perlu diragukan.
Sementara Gibran, kata Luhut, menata Solo dengan luar biasa dan mengikuti jejak Jokowi.
"Kita pilih orang yang tepat menjadi presiden Republik Indonesia. Tanggal 14 ini tepat. Saya pribadi memilih Pak Prabowo alasan yang sangat sederhana berkelanjutan," ujar dia dalam unggahan akun resmi Instagram-nya, Sabtu (3/2/2024).
Advertisement
Keberlanjutan Sangat Penting
Menurut Luhut, keberlanjutan program era Presiden Jokowi menjadi sangat penting bagi pemerintahan era selanjutnya.
Ia menilai, berbagai program yang telah dilaksanakan oleh Jokowi, mulai dari hilirisasi hingga pembangunan infrastruktur strategis harus dilanjutkan jika Indonesia mau menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita yang tinggi.
"Tidak perubahan-perubahan, perubahan itu kita mulai dari nol lagi," katanya.
Luhut mengatakan, dari seluruh paslon capres dan cawapres, hanya Prabowo Subianto yang menerima tawaran untuk melanjutkan berbagai program pemerintah era Jokowi.
"Dia (Prabowo) bilang kepada saya, 'Bang ini harus dilakukan, harus diteruskan, karena ini program yang sangat baik sekali'," tutur Luhut.