Sukses

Mahfud Tidak Jadi Baca Maklumat di Konser Salam Metal, TPN: Nanti di Banyuwangi

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, tidak jadi membacakan maklumat di Konser Salam Metal di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (3/4/2024).

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, tidak jadi membacakan maklumat di Konser Salam Metal di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (3/4/2024).

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, Mahfud akan membacakan maklumat pada kampanye akbar berikutnya di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 8 Februari 2024.

Dalam rancangan acara awal, Mahfud akan berpidato tentang maklumat itu sebelum Ganjar Pranowo menyampaikan pidatonya.

Namun, hanya Ganjar Pranowo yang menyampaikan pidato di hadapan ribuan pendukungnya yang hadir. Pidato Ganjar disampaikan di sela penampilan Slank.

Hasto menjelaskan maklumat dari Mahfud bersifat sakral. Di dalam rapat, kata Hasto, disadari sepenuhnya bahwa kesakralan itu akan dibawa ke Jawa Timur.

Hal itu sesuai rapat kilat yang memutuskan maklumat Mahfud nanti di acara kampanye berikutnya di Banyuwangi.

"Karena maklumat ini sangat sakral, maka tadi diputuskan akan dilakukan pada kampanye yang akan datang yaitu bertempat di Banyuwangi," kata Hasto.

"Kenapa di Banyuwangi? Banyuwangi itu di Jawa Timur. Dan karena intimidasi banyak sekali terjadi di Jawa Timur, intimidasi sangat luar biasa, sehingga maklumat dari Prof Mahfud Md akan disampaikan di Banyuwangi. Itu maklumat untuk menjawab bahwa rakyat memerlukan pemimpin yang mampu memperjuangkan keadilan," tegas Hasto.

Konser Salam Metal sendiri berlangsung sukses, ratusan ribu orang tumpah ke Stadion GBK untuk memberi dukungan kepada Ganjar-Mahfud di pilpres 2024.

"Kami sangat bersyukur bahwa Konser Salam Metal, Menang Total ini, rakyat berbondong-bondong di luar dugaan, melepaskan diri dari berbagai intimidasi. Bahkan untuk mendapatkan bus saja kesulitan. Ada oknum-oknum yang menelepon, sehingga akhirnya bus yang sudah kita bayar dan payment tidak bisa dipakai," ujar Hasto.

"Sehingga ada yang pakai motor, ada yang pakai bajaj. Ini adalah kekuatan pergerakan mendukung Ganjar-Mahfud yang luar biasa," pungkas Hasto.

 

2 dari 3 halaman

10 Ribu Kentungan Dibunyikan di Konser Salam Metal sebagai Simbol Waspada Kecurangan Pemilu 2024

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh rakyat untuk meningkatkan kewaspadaan melawan tindak kecurangan hingga intimidasi di pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Megawati di hadapan ribuan orang yang hadir di acara kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk Konser Salam Metal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

"Dengan mengucapkan, bismillahirrahmanirrahim, dengan ini saya mengajak seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada untuk menunjukkan pemilihan umum 2024 yang demokratis jujur, adil, dan bermartabat," ucap Megawati.

Untuk menjaga pemilu 2024 berjalan secara demokratis, Megawati mengajak semua rakyat Indonesia melawan politik uang alias money politics hingga intimidasi.

Dalam gerakan perlawanan ini, Megawati mengajak semua untuk memukul 10 ribu kentungan sebagai tanda menjaga kewaspadaan.

"Dan sebagai tingkat kewaspadaan kita melawan money politics dan intimidasi, marilah. Jadi ibu sudah suruh bikin kentongan. Marilah kita secara simbolis memukul 10 ribu kentongan untuk meningkatkan kewaspadaan kita, untuk negara kita tetap berdaulat dan merdeka, merdeka, merdeka," tuturnya.

Ajakan Megawati memukul kentungan diikuti para ketua umum partai politik pengusung Ganjar-Mahfud, yakni Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

Selain itu, dua anak Megawati yakni M Prananda Prabowo dan Puan Maharani juga turut mengikuti pemukulan kentungan. Ganjar dan Mahfud Md serta jajaran TPN Ganjar-Mahfud juga mengikuti gerakan ini.

3 dari 3 halaman

Rakyat Diajak Lawan Intimidasi dan Kecurangan Pemilu 2024

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, pemukulan kentungan ini sebagai simbolisasi agar masyarakat sadar untuk ikut menjaga kewaspadaan, melawan intimidasi dan kecurangan yang mungkin yang terjadi di pilpres 2024.

"Kentungan ini tradisi masyarakat secara kolektif dan simbol kewaspadaan serta hidup dalam tradisi bangsa. Masyarakat pun diajak untuk ikut berpartisipasi mengawal pemilu yang jurdil," ungkap Hasto.