Sukses

Sudirman Said Nilai Kritikan Civitas Akademika ke Jokowi Bakal Sumbang Suara untuk AMIN

Sudirman Said mengaku bersyukur dengan munculnya sikap kritis dari berbagai kampus, mulai dari UGM hingga UII untuk pemerintahan Presiden Jokowi. Terlebih, Jokowi juga merupakan lulusan UGM.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) optimistis gelombang ekspresi kritis dari sivitas akademika dari berbagai kampus ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menyumbang perolehan suara ke AMIN.

Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said, menilai keadaan penyelenggaraan negara yang akhir-akhir ini memburuk menjadi pemicu munculnya ekspresi kritis dari kampus.

Menurut Sudirman, politik rasa takut atau the politic of fear tidak lama lagi bakal runtuh dan berganti dengan keberanian dari berbagai pihak, khususnya kaum intelektual.

"Saat ini ada dua pendulum (bandul), jika muncul banyak ketidakpuasan dan sikap kritis terhadap bandul 02, maka otomatis mereka akan masuk ke bandul 01. Kalau tidak mau status quo, maka akan pindah ke perubahan (AMIN)," kata Sudirman dalam acara keterangan tertulis, dikutip Minggu (4/2/2024).

Sudirman mengaku bersyukur dengan munculnya sikap kritis dari berbagai kampus, mulai dari UGM hingga UII. Terlebih, Jokowi juga merupakan lulusan UGM.

"Kita bersyukur (ekspresi dan sikap kritis) yang mulai duluan UGM. Karena Pak Jokowi dan dua capres dari sana (UGM), maka akan diikuti kampus-kampus lain," ujar Sudirman.

 

2 dari 2 halaman

Sejalan dengan Pidato Bung Hatta

Sudirman memandang, sikap kritis kampus sejalan dengan pidato Bung Hatta pada 11 Juni 1957 di Salemba, Jakarta. Saat itu, kata Sudirman, Bung Hatta berpidato tentang tanggung jawab kaum intelegensia (intelektual) dan peran perguruan tinggi yang dibutuhkan negara.

Sudirman berujar, Bung Hatta menyebut bahwa tanggung jawab kaum terdidik adalah memberikan kepemimpinan bagi bangsa dan jika kaum terdidik berdiam diri tanpa melakukan apa pun saat melihat kerusakan, maka dia telah mengkhianati kecendekiawanannya.

Video Terkini