Sukses

Partai Buruh: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Hanya Dinikmati Orang Kaya

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya dinikmati oleh segelintir orang kaya, sementara buruh hanya menjadi penonton di negeri mereka sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya dinikmati oleh segelintir orang kaya, sementara buruh hanya menjadi penonton di negeri mereka sendiri.

Pernyataan ini disampaikannya dalam kampanye terbuka yang dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah seperti Tangerang, Serang, Lebak, Pandeglang, dan Cilegon, yang diselenggarakan di Lapangan Kebang, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu (3/2/2024).

Dalam orasinya, Said Iqbal menekankan bahwa meskipun Tangerang dikenal sebagai kota sejuta pabrik selama hampir 50 tahun lebih, para buruhnya tetap hidup dalam kemiskinan. Dia menyoroti kegagalan negara dalam mengangkat kesejahteraan kaum buruh.

“Negara telah gagal mengangkat kesejahteraan kaum buruh. PHK terjadi di mana-mana dengan pemberian pesangon yang rendah sekali. Di mana pesangon yang didapat buruh tidak bisa mencukupi biaya hidup para buruh dan keluarganya ketika kehilangan pekerjaan,” ujarnya.

Lebih jauh, Said Iqbal menyoroti kondisi hidup buruh yang tinggal di rumah-rumah kontrakan kumuh. “Rumah-rumah kontrakan yang kumuh dihuni oleh buruh dengan ukuran 3 x 4 berpenghuni 4-5 orang. Hidup bersempit-sempit tidak higienis dan tidak layak huni. Itulah yang disorot Partai Buruh mengapa Tangerang Raya menjadi basis perlawanan Partai Buruh.”

Selain itu Partai Buruh juga menyorot tentang maraknya outsourcing yang makin menggila dan massif serta minimnya perlindungan pekerja perempuan yang bekerja di malam hari di pabrik-pabrik.

“Partai Buruh menargetkan di Provinsi Banten ada 2 kursi DPR RI dan satu fraksi DPRD Provinsi, serta di setiap Kabupaten/Kota ada satu fraksi DPRD Kabupaten/Kota,” lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Janji Hapus Outsourcing

Jika lolos ke Senayan, Partai Buruh berjanji untuk menghapus sistem outsourcing, meningkatkan perlindungan pekerja perempuan, menaikkan upah 15%, mempersulit PHK, meningkatkan pesangon, dan menghapuskan Omnibus Law.

Di tempat yang sama, Riden Hatan Aziz dan Ketua Majelis Nasional Partai Buruh, dalam orasinya, berjanji akan mengadakan reforma agraria dan kedaulatan pangan, khususnya di daerah Lebak dan Pandeglang. Partai Buruh menargetkan untuk memberikan tanah seluas 12 juta hektar kepada petani sebagai bagian dari program reforma agraria dan menolak impor beras saat panen raya.

Ruli dan Riden juga menyatakan, menolak rencana impor beras 3 juta ton yang akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat ini, karena akan memukul pendapatan petani. Partai Buruh bersama serikat pekerja Indonesia telah berhasil melakukan reforma agraria seluas kurang lebih 500 ribu hektar tanah telah diberikan kepada petani.

“Elektabilitas Partai Buruh sudah tembus 4,778% berdasarkan survei internal Partai Buruh. Ini berarti hampir bisa dipastikan lolos parliamentary threshold,” ujar Riden Hatam Aziz.