Sukses

Anies Baswedan: Di Bidang Perekonomian, Segelintir Orang Menguasai Sebagiannya

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menyinggung soal ketimpangan yang terjadi di banyak sektor di Indonesia, tak terkecuali di bidang perekonomian.

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menyinggung soal ketimpangan yang terjadi di banyak sektor di Indonesia, tak terkecuali di bidang perekonomian.

Menurut dia, sebagian perekonomian di tanah air hanya dikuasai segelintir orang.

"Di bidang perekonomian, segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian kita," kata Anies dalam debat pamungkas Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Padahal, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu republik ini didirikan orang-orang terdidik yang memikirkan kesejahteraan rakyat.

"Bukan untuk kepentingan dirinya, golongannya atau keluarganya. Sekarang kita jauh dari cita-cita republik ini," ucap dia. 

Anies menyebut, apabila jadi presiden terpilih 2024, dia dan Cak Imin bakal mengembalikan gagasan awal para pendiri Indonesia. 

Lebih lanjut, Anies pun menyoroti ihwal jutaan rakyat Indonesia yang saat ini masih tidak memiliki pekerjaan yang layak.

Sedangkan, kata dia jutaan lainnya tidak mempunyai jaminan sosial.

"45 juta orang tidak bekerja dengan layak. Bicara jaminan sosial, lebih dari 75 juta orang tidak punya jaminan sosial. Bicara pendidikan, jauh dari kota, terpencil. Masa depan jadi suram. Kemampuan tinggi, kesempatan tidak ada, sangat frustrasi melihatnya," ungkap Anies.

2 dari 3 halaman

Anies Singgung Bansos

Calon presiden (capres) nomor 1 Anies Baswedan menyampaikan visi misi dalam debat capres terakhir yang digelar di JCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Anies pun menyinggung soal pemberian bantuan sosial (bansos).

Awalnya, Anies mengatakan bahwa persoalan terbesar bangsa Indonesia hari ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan. "Ketimpangan antara Jakarta, luar Jakarta, Jawa dan luar Jawa, kaya miskin desa kota, pendidikan umum agama, pendidikan kejuruan teknis," kata Anies dalam debat capres.

Dia mengatakan, ketimpangan tersebut menjadi fenomena membahayakan, sebab perekonomian Indonesia dikuasai segelintir orang. Padahal, kata dia, pendiri bangsa yang merupakan kaum terdidik membangun bangsa bukan untuk keluarga atau golongannya tapi untuk semua bangsa Indonesia.

“Sekarang kita jauh dari cita cita republik ini. Kau intelektual berjuang lewat jalur politik, saya berangkat sebagai pengajar, dan dapat panggilan lewat jalur politik, kami akan membawa gagasan pendiri republik untuk kembali mewarnai republik ini. Untuk membawa republik ke depan agar kembali pada format awal," kata dia.

3 dari 3 halaman

Belum Bekerja Layak

Anies mengatakan, masalah Indonesia hari ini antara lain 45 juta penduduk belum bekerja dengan layak, 70 juta orang tidak mempunyai jaminan sosial, pendidikan jauh dari kota atau kemampaun tinggi kesempatan tidak ada.

"Dalam perjalanan satu tahun, kami menemukan jutaan rakyat yang berbondong bondong menginginkan perubahan."

"Apa yang ingin kita capai, satu kita akan pastikan hidup sehat dan bila sakit ada pertolongan cepat, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau, upah layak, dan bila membutuhkan diberikan bansos sesuai kebutuhannya, bansos plus, bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi kepentingan yang diberi," tandas Anies.