Sukses

Mengawal Pemilu 2024 Tanpa Kecurangan dengan Aplikasi Warga Jaga Suara

Upaya untuk membuat Pemilu 2024 berlangsung bersih tanpa kecurangan terus dilakukan, di antaranya dengan ajakan menjaga suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Liputan6.com, Jakarta - Hari pencoblosan Pemilu akan berlangsung serentak di seluruh Indonesia pada 14 Februari 2024. Upaya untuk membuat Pemilu 2024 berlangsung bersih tanpa kecurangan terus dilakukan, di antaranya dengan ajakan menjaga suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Untuk memudahkan menjaga suara di TPS, dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi di smartphone. Salah satunya adalah aplikasi Warga Jaga Suara, yang dibuat sejumlah anak muda sebagi bentuk kepedulian dalam mengawal Pemilu 2024.

"Tanggal 15 Januari sejumlah anak muda mulai membangun satu aplikasi. Mereka menyiapkannya dalam senyap, seperti umumnya pembangunan aplikasi, dan saya tidak pernah tahu bahwa ada yang sedang menyiapkan aplikasi," kata Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah saat merilis aplikasi tersebut di Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Lalu, sambungnya, sembilan hari berselang atau tepat pada 24 Januari 2024, barulah aplikasi Warga Jaga Suara sudah selesai dibuat dan bisa langsung digunakan.

"Kemudian tanggal 26-27 orang sudah bisa mulai mendownload aplikasi itu di Google play store, sampai akhirnya kami memutuskan jika nanti sudah mencapai 100.000 lebih downloader, maka kami akan membuat laporan publik yang pertama sekaligus untuk mengumumkan gerakan ini secara luas, dan meminta sebanyak mungkin orang untuk terlibat itulah sebabnya kita ada di sini," ujarnya.

Ia menyebut, pada 7 Februari 2024, pengunduh aplikasi Warga Jaga Suara ini pun mencapai 120.000 orang. Meski begitu, jumlah ini disebutnya masih jauh dari yang ditargetkan.

"Kami sangat ingin untuk bisa memenuhi 823.220 TPS seluruh Indonesia, sehingga dengan begitu maka Warga Jaga Suara itu akan menjadi penghitung cepat yang berjalan bersamaan dengan hitung cepat yang resmi dilakukan oleh KPU," ungkap Eep.

"Ini bukan untuk menggantikan KPU tentu saja, tetapi ini untuk melibatkan seluruh pemilih bukan hanya untuk memilih. Tetapi juga untuk menjaga suara mereka. Itulah tujuan asasinya sejak awal."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Jaga Suara di TPS

Upaya menjaga suara di TPS juga dilakukan Rumah Pergerakan Indonesia (RPI). Ketua Umum RPI Heroe Waskito menegaskan, segala bentuk kecurangan harus menjadi perhatian semua pihak. Bila ingin meraih kemenangan, mau tidak mau, pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) harus menjaga TPS sampai proses perhitungan suara selesai.

"Untuk itu kami mengajak semua warga, khususnya pendukung Anies-Muhaimin untuk membagun gerakan Jaga Amin Jaga TPS," ucapnya.

Sementara itu, Afnan Malay, aktivis pencetus Sumpah Mahasiswa yang juga Sekjen RPI, menjelaskan secara teknis gerakan Jaga Amin Jaga TPS ini berisi tiga aktivitas utama.

Pertama, ujar Afnan, kita kirim pesan ke semua pihak, bahwa rakyat bersiap siapa melawan segala bentuk kecurangan Pemilu. Caranya sederhana, ambil foto atau video dengan mengepalkan tangan di tengah dada, sebagaimana dilakukan Anies saat debat capres ketiga.

"Bila jutaan orang mengupload di sosmed dan menjadikannya sebagai profile picture, itu akan memberi tanda bahwa rakyat siap melawan segala bentuk kecurangan Pemilu," ungkapnya.

Kedua, download berbagai aplikasi independen untuk melaporkan kecurangan Pemilu. Seperti aplikasi Warga Jaga Suara. Ikuti petunjuk di aplikasi tersebut.

"Ketiga, pastikan datang, pilih, dan jaga TPS, pastikan batery ponsel terisi penuh, dan bila perlu bawa makanan minuman karena perhitungan suara bisa jadi baru selesai di malam hari," ungkap Afnan.

Afnan juga memberi saran, ada baiknya para pendukung Amin membuat grup-grup Whatsapp beranggotakan pendukung di masing-masing TPS untuk saling berkoordinasi dan berbagi tugas.

"Jika ini dilakukan serentak oleh semua pendukung Amin, insya Allah Anies-Muhaimin akan menjadi kuda hitam yang memenangkan pilpres dalam satu putaran," Afnan memungkasi.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

 

3 dari 3 halaman

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini