Sukses

Prabowo Berdoa di Kampanye Terakhir, Ingin Hilangkan Kemiskinan hingga Beri Rakyat Rumah

Prabowo menutup pidato politiknya pada kampanye akbar terakhir di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/2/2024) dengan memanjatkan doa. Dia memohon kepada Tuhan YME diberi kekuatan untuk melindungi rakyat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto memanjatkan doa di penghujung pidatonya saat kampanye akbar terakhir bertajuk 'Pesta untuk Indonesia Maju' yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (10/2/2024).

Prabowo membacakan doa sebagai penutup pidatonya dalam kampanye pamungkas tersebut.

"Saya berdoa Kehadirat Yang Maha Kuasa, saya berdoa Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Kuasa yang menguasai sekalian alam, hanya kepada-MU-lah kami berdoa meminta pertolongan," kata Prabowo.

Dalam doanya, Prabowo meminta diberikan kekuatan untuk melindungi segenap rakyat Indonesia bila diberi mandat menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2024-2029.

"Ya Allah Ya Tuhan, berilah kekuatan kepada kami agar kami kuat menerima amanat dari rakyat Indonesia, agar kami memiliki kemampuan, kearifan, kecerdasaan, keberanian, kejujuran, keikhlasan untuk melindungi rakyat Indonesia," ucap Prabowo.

Prabowo juga menyampaikan tekadnya untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

"Menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia, untuk memberi makan kepada mereka yang susah makan, untuk memberi sekolah kepada mereka yang susah sekolah, untuk mencarikan pekerjaan yang layak untuk mereka yang susah dapat pekerjaan," ujar Prabowo.

"Untuk memberi rumah bagi mereka yang belum punya rumah. Ya Allah berilah kami kekuatan, berilah kami kekuatan untuk kami terus setia kepada rakyat dan bangsa Indonesia. Terima kasih Ya Allah, terima kasih atas segala yang Kau berikan, terimaksih atas ridho-MU, terima kasih atas segala karunia yang Kau berikan," kata Prabowo mengakhiri doanya.

2 dari 3 halaman

Prabowo Minta Maaf Sering Bikin Macet

Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggelar kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (10/2/2024).

Dalam kesempatan itu, Prabowo dan Gibran meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia di seluruh daerah karena sering menimbulkan kemacetan akibat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya juga minta maaf atas nama Prabowo-Gibran, kampanye sering bikin macet di mana-mana, di semua kota yang kita kampanye. Saya mohon maaf atas kemacetan," kata Prabowo usai kampanye akbar di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu.

Dia juga meminta maaf karena banyak daerah yang belum dikunjunginya saat masa kampanye Pilpres 2024. Prabowo berjanji akan berkeliling daerah-daerah lain di Indonesia, usai Pilpres 2024.

"Saya juga minta maaf masih banyak daerah yang belum saya kunjungi kali ini. Insy Allah sesudah Pilpres saya mungkin keliling nanti," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Massa yang Hadiri Lebihi Ekspektasi

Prabowo mengapresiasi antusiasme masyarakat dan pendukung yang hadir di kampanye akbar terakhir di GBK. Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat, pendukung Prabowo-Gibran, dan semua petugas serta aparat yang bekerja keras.

"Tentunya saya mohon semua pendukung yang datang bisa kembali dengan tertib ke rumah masing-masing, menjaga ketertiban," tutur Prabowo.Sebelumnya, Prabowo menyebut ada 600.000 orang yang hadir dalam kampanye akbar. Padahal, awalnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran hanya memprediksi 200.000 orang yang hadir.

"Kita perkirakan yang datang 200.000, tapi laporannya yang datang hampir 600.000," ujar Prabowo.

Prabowo pun memutuskan untuk memajukan acara kampanye akbar yang mulanya dijadwalkan pada pukul 15.00 WIB. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai hadir di GBK Jakarta sejak pukul 09.00 WIB pagi.

"Harusnya acara siang hari ini jam 3 siang. Tapi saya dapat laporan saudara datang dari jam 9 pagi. Jadi saya putuskan acara kita percepat," tutur dia.

Prabowo juga meminta maaf kepada masyarakat Jakarta karena kampanye akbar yang digelarnya menyebabkan kemacetan. Pasalnya, kata dia, jumlah masyarakat yang hadir ke GBK melebihi ekspektasi.