Sukses

TKN: Tudingan Terhadap Prabowo soal Korupsi Pembelian Pesawat Tempur itu Hoaks

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan berita bohong tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menepis isu capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terseret korupsi pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas.

Isu itu ramai diperbincangkan setelah beberapa akun twitter mengunggah tangkapan layar salah satu artikel yang dimuat oleh media asing, Meta Nex dengan judul "Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation".

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman memastikan, informasi itu hoaks alias bohong.

"Dari awal kami katakan bahwa 1.000 persen berita tersebut adalah bohong. Baik substansi maupun embel-embelnya semuanya bohong," tegas Habiburokhman di salah satu hotel kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2024).

Habiburokhman mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan berita bohong tersebut. Lebih lanjut, dia mengatakan, masyakarat diharapkan lebih bijak dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.

"Kami Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran tengah mencadangkan hak kami untuk melakukan upaya pembelaan hukum dan kebijakan hak-hak kami dengan melaporkan orang-orang yang melakukan fitnah ini dan sekaligus kami mengingatkan kepada publik pada khalayak ramai untuk bijak, jangan ikut menyebarkan, memforward hal yang memang tidak benar," ujar dia.

Di tempat yang sama, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyinggung soal informasi yang beredar tersebut. Dia memastikan, itu adalah hoaks dan fitnah. Dahnil kemudian membeberkan tiga hal yang memperkuat pernyataannya.

"Kenapa objek fitnah? Ada tiga hal. Hal pertama adalah tidak ada pembelian pesawat Mirage Even itu direncanakan, namun sudah dibatalkan. Jadi tidak ada pembelian pesawat Mirage," ujar dia.

"Dan artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemhan terkait dengan pembelian mirage. Jadi secara konten semua yang disampaikan di berita hoaks tersebut itu jelas adalah fitnah," dia menambahkan.

 

2 dari 3 halaman

TKN: Isu Sengaja Diciptakan untuk Menebar Fitnah Prabowo-Gibran

Lebih lanjut, Dahnil menjelaskan, ia telah menelusuri artikel yang beredar di website Meta Nex. Hasilnya nihil.

"Jadi sumber dari berita ini kan muncul dari salah satu kami menyebutnya situs MSN, konten MSN ini kontennya agregator microsoft, dan dia mengambil dari metanext, sedangkan kalau kemudian diambil, dicek ke Meta Nex, berita itu tidak ada sama sekali," ujar dia.

Dahnil menduga, isu ini sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu untuk menebar fitnah kepada pasangan Prabowo-Gibran jelang pemungutan suara. Apalagi, berita hoaks ini juga telah ditelan mentah-mentah oleh warga net. Bahkan, beberapa media kemudian mengangkat isu ini, digoreng dan sebagainya.

"Tanpa ada upaya untuk menyampaikan bahwasanya ini hoaks dan fitnah. Ini adalah upaya yang busuk sekali, jahat sekali untuk memfitnah Pak Prabowo," kata dia.

3 dari 3 halaman

TKN: Ini Hoaks yang Keji

Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani menambahkan, fitnah yang ditujukan kepada pasangan Prabowo-Gibran semakin hari, semakin deras. Terbaru, tentang pemberitaan yang kini sedang ramai.

Rosan mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi langsung ke pihak-pihak terkait. Ternyata, informasi yang disampaikan di dalam artikel tersebut tidak benar alias hoaks.

"Saya menanyakan kebenaran dari berita ini, saya kirim linknya ke mereka, kemudian mereka melakukan pengecekan dan kembali ke saya berapa jam kemudian dan mengatakan tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya The Group of States against Corruption (GRECO) mengenai hal asistensi ataupun meminta kerjasama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan mengenai pembelian Mirage itu," papar Rosan.

"Jadi ini juga menambah bukti-bukti bahwa kita itu adalah berita yang palsu berita hoaks, berita yang tidak benar yang sifatnya memang suatu hal yang sangat keji untuk menyudutkan Pak Prabowo dalam hal ini," dia menandaskan.