Sukses

Polri Bantah Isu Kapolri Perintahkan Dirbinmas Menangkan Paslon Pilpres: Itu Informasi Hoaks

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho membantah informasi terkait Kapolri yang memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di sosial media sebuah video yang menarasikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut memerintahkan Dirbinmas di seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan calon di Pilpres 2024, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Narasi itu disampaikan oleh Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat dari sebuah potongan video berdurasi 2.28 menit.

"Kalau berita ini tidak benar bisa dicounter bisa diluruskan, tapi kalau berita ini benar mbok ya malu gitu lho, dan ditarik perintah ini," kata Henry dalam video yang beredar.

Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho membantah informasi terkait Kapolri yang memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu.

Menurutnya, informasi yang disampaikan tersebut adalah hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Bahwa terkait informasi itu tidak benar atau hoax dan sejak minggu yang lalu di media sosial juga Polri sudah berikan keterangan tertanda Hoax," kata Sandi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/2/2024).

Sandi pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial. Terlebih tanpa melalui proses verifikasi yang jelas yang kerap menarasikan netralitas Polri.

"Masyarakat jangan termakan informasi yang tidak jelas kebenarannya dan jangan menyebarkan kembali informasi yang tidak benar atau hoax," ujarnya.

"Berkali-kali Kapolri menyatakan Polri netral dalam pelaksanaan pemilu. Polri bertugas mengamankan pemilu 2024 berjalan aman, damai, sejuk dan bermartabat," tambahnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Siap Klarifikasi

Adapun dalam video yang beredar, Henry mengaku siap dipanggil untuk mengklarifikasi informasi soal terkait Kapolri yang memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu. Terlebih, pesan perintah Kapolri itu disebutnya sudah beredar di sosial media WhatsApp.

"Ini sudah beredar, ada penekanan Kapolri kepada Dirbinmas seluruh Indonesia. Yang pertama, ini di grup-grup WhatsApp sudah beredar ini ya. Bahwa saya mau dipanggil besok ke Bareskrim saya siap, jam berapa di mana saya siap ya," ucap Henry.

Berikut perintah Kapolri ke Dirbinmas yang diungkapkan Henry:

1. Kerahkan fungsi Binmas Polri sebagai instrumen pemenang pemilu.

2. Door to door sistem oleh bhabinkamtibmas tidak dapat digunakan lagi karena modus sudah diketahui masyarakat.

3. Kerahkan para dai kamtibmas untuk memanfaatkan sarana ibadah sebagai wadah pengelolaan dan pemastian suara untuk paslon 02 dalam tempo 2 minggu ke depan.

4. Mengontrol para dai kamtibmas dengan menyediakan masing-masing satu perangkat hp baru dengan nomor sim card luar negeri dan modem mobile internet.

 

3 dari 3 halaman

Perintah Selanjutnya

5. Meminta bantuan dana dari para pengusaha BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) yang merupakan kolega Direktorat Binmas masing-masing wilayah.

"Kalau memang ini hoaks saya minta Kapolri memberikan klarifikasi karena siapa tahu pertemuannya tidak, tapi ada perintah melalui tangan-tangan yang lain, tangan-tangan kotor tentunya," jelas Henry.

"Jadi saya bisa saya pertanggung jawabkan karena ini saya memperoleh ini di banyak grup wa, jadi bukan saya ngarang. Tapi kalau saya mau dipanggil oleh Bareskrim Polri atau Kapolri saya siap," lanjutnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com