Sukses

Akses Menuju 4 TPS di Tangerang Ini Banjir, Disiapkan Perahu Karet Bagi yang Ingin Nyoblos

Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang sejak Rabu (14/2/2024) dini hari, membuat sejumlah tempat mengalami kebanjiran, terlebih akses menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang sejak Rabu (14/2/2024) dini hari, membuat sejumlah tempat mengalami kebanjiran, terlebih akses menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024.

Adapun, akses menuju TPS 109, 110, 111 dan 112 di RW 020, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, terendam banjir setinggi 30 sampai 40 cm.

Banjir merendam kawasan tersebut sejak pukul 05.00 WIB akibat hujan deras sejak dini hari. Di wilayah tersebut pun, setidaknya sekitar 100 kepala keluarga di pemukiman tersebut yang terendam banjir.

"Akses jalannya yang terendam, tapi untuk lokasi pencoblosannya aman, tidak kebanjiran,"ujar Anwar Rivai, Ketua RW 020, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Disebutkan, sejak pukul 06.00 WIB, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah bersiaga di lokasi TPS. Mulai dari persiapan, pengambilan sumpah, hingga menghitung kertas suara.

Lokasi keempat TPS tersebut berada di dalam Gor Kutai. Lokasinya yang lebih tinggi dari lokasi banjir, membuatnya tetap aman dari rendaman banjir.

Meski begitu, pihaknya menyiagakan satu unit perahu karet di Masjid An Nur, yang lokasinya tak jauh dari TPS. Hal ini untuk menjemput para pemilih bilamana banjir sudah tidak bisa dilalui.

"Ada perahu karet, kemarin itu sumbangan dari salah satu Caleg DPR RI. Kami siagakan menjemput warga untuk menyoblos, atau untuk evakuasi jika diperlukan,"ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sumedang Diterjang Banjir, Pemprov Usul Adakan TPS Keliling

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengusulkan operasional tempat pemungutan suara (TPS) keliling di Desa Cipelang, Dusun Leuwi Awi, dan Desa Ujungjaya, Kabupaten Sumedang yang terdampak banjir.

Menurut Bey, rencana itu akan dilakukan guna mengakomodasi hal politik seluruh warga negara pada 14 Februari 2024, termasuk yang berada di lokasi terjadinya bencana alam.

"Memastikan bahwa masyarakat walaupun bahwa dalam suasana berduka, suasana kebanjiran, sebaiknya kami imbau untuk tetap memilih karena ini untuk masa depan kita sebagai suatu bangsa. Jadi kita berharap masyarakat tetap dan mau, tadi dengan Pak Pj Bupati Sumedang, mencari solusi apakah memungkinkan untuk dilakukan TPS keliling. Jadi TPS yang menjemput bola, mendekati pemilihnya dan nanti akan disepakati dulu oleh KPPS, Bawaslu dan instansi terkait," ujar Bey saat meninjau lokasi banjir di Sumedang, Senin, 13 Februari 2024.

Bey mengatakan TPS keliling tersebut dianggap salah satu solusi jika masyarakat yang terdampak banjir tidak bisa menggunakan hak suaranya ke TPS lainnya yang tidak terdampak bencana.

Bey menerangkan pada Rabu malam (13/02/2024) Pj Bupati Sumedang akan melakukan pendataan masyarakat yang hendak didatangi TPS keliling.

"Karena supaya tingkat partisipasi pemilihnya tetap tinggi. Lima tahun lalu 83 persen, kita berharap minimal sama atau lebih dari itu. Karena satu suara sangat penting bagi sebuah bangsa," kata Bey.

 

3 dari 3 halaman

Banjir di Sumedang

Bey Machmudin meninjau lokasi banjir di Dusun Leuwiawi, Desa/Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Selasa (13/2/2024).

Sebelumnya, pada Ahad (11/2/2024) sore banjir disertai lumpur menerjang dua desa yaitu Desa Cipelang dan Ujungjaya akibat tanggul Sungai Cipelang jebol.

Tercatat 220 unit rumah warga terendam banjir dengan jumlah korban warga terdampak sekitar 220 KK atau 700 jiwa. Bey tiba di Desa Ujungjaya didampingi Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman dan langsung melihat kondisi warga di tenda pengungsian.

"Tadi melihat dampak banjirnya seperti apa dan yang penting adalah solusi kedepannya. Ini kan banjir berulang tapi yang kemarin ini curah hujannya tinggi dan tanggulnya jebol sehingga (banjir) sampai 3 meter," sebut Bey Machmudin.

Bey kemudian menyerahkan bantuan logistik untuk kebutuhan warga terdampak dan dana kebencanaan yang diserahkan kepada Penjabat Bupati.

Bey mengungkapkan, ada dua solusi untuk penanganan banjir di wilayah tersebut. Pertama, menunggu Bendung Cariang namun baru akan rampung pada 2027.

"Pertama, apakah akan menunggu sampai pembangunan Bendung Cariang tuntas itu juga solusi tapi itu selesainya tahun 2027," ucap Bey.

Solusi kedua, merelokasi warga. Saat ini Pemdaprov sedang memperhitungkan dari sisi akuntabilitasnya karena tidak sedikit rumah warga yang harus direlokasi.

Bey melanjutkan, apa pun solusi yang akan ditempuh terpenting adalah keselamatan dan kesehatan warga. "Bagi kami yang terpenting adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat, karena kalau tiap tahun banjir kan tidak sehat juga," tukas Bey.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini