Sukses

Grace Natalie Optimis PSI Masuk Senayan: Survei Internal Kita Lolos 4 Persen

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyatakan partainya masih optimis bisa lolos parlemen melampaui ambang batas 4%. Dengan memilih untuk menunggu hasil rekapitulasi manual yang dilakukan KPU.

Liputan6.com, Jakarta - Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di hasil quick count atau perhitungan cepat yang belum memenuhi ambang batas parlemen 4% tengah menjadi sorotan. Partai yang digadang-gadang akan lolos ke senayan ternyata justru berbanding terbalik.

Meski baru hasil perolehan quick count, namun timbul pertanyaan terkait dengan Joko Widodo (Jokowi) effect alias efek Jokowi yang tidak berpengaruh terhadap PSI. Walau sudah menjadikan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum, PSI.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyatakan partainya masih optimis bisa lolos parlemen melampaui ambang batas 4%. Dengan memilih untuk menunggu hasil rekapitulasi manual yang dilakukan KPU.

“Kita gak mau menduga-duga (soal Jokowi Effect) kita masih menunggu real count. Karena tadi survei internal tadi PSI lolos 4%,” tutur Grace saat ditanya awak media di DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).

Selain itu, dalam proses quick count masih ada margin of error sekitar 1-2% suara. Sehingga kemungkinan PSI lolos ke Senayan masih cukup besar, karena prolehan suara 2,9% dari sejumlah lembaga survei mendekati ambang batas 4%.

“Jangan lupa, quick count itu masih ad margin error 1-2 %. Tergantung lembaganya, dan kemudian ada perbedaan mekanisme data dari desa ke kota, dari pulau ke urban, jadi ada mekanisnya berbeda,” tuturnya.

“Jadi kita analisanya nanti dulu deh. Kita mau kawal perhitungan suara dulu dari Kecamatan, di TPS yang menunjukan suara tidak sah tinggi sekali itu kenapa,” tambahnya.

Padahal, Grace menyoroti perolehan PSI untuk legislatif tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang tinggi, mencapai empat kali lipat dari pemilu 2019. Sehingga, torehan itu akan menjadi catatan baginya terkait perolehan suara untuk DPR.

“Kalau mas Ketum (Kaesang) bilang kan, untuk caleg DPRD perolehannya melonjak 4 kali lipat. Nah jadi, kita lebih baik mengawal perolehan suara sampai selesai,” tuturnya.

 

2 dari 2 halaman

Soal Jokowi Effect

Sementara itu Direktur Eksekutif Indokator Politik Indonesia, Prof Burhanuddin Muhtadi lewat akun X, sempat memaparkan alasan Jokowi Effext yang yang gagal mendompleng suara PSI untuk legislatif DPR.

“Dugaan saya asosiasi PSI dg Jokowi belum terlalu masuk ke grassroot yg notabene basis pendukung Jokowi,” tutur Burhanuddin lewat akun X @BurhanMuhtadi.

Sementara itu, Burhanuddin mengatakan tingkat keterkenalan PSI juga hanya 54% itupun hanya warga kota. Sementara untuk sampai grassroot pendukung Jokowi di desa, PSI dinilai belum berhasil menyentuh.

“Strategi sosialisasinya juga terkonsentrasi di perkotaan. Banyak pula yang gak tahu Kaesang Ketum PSI,” ujarnya.

“Sementara asosiasi Prabowo dengan Jokowi sangat kuat, apalagi setelah berpasangan dengan Gibran. Semua memberitakan sehingga sampai ke basis Jokowi hingga bawah,” tambahnya.

Perlu diketahui dari beberapa hasil quick count lembaga survei rata-rata hanya menempatkan perolehan suara PSI dalam perebutan legislatif DPR RI di angka 2,9%, angka itu masih jauh dari ambang batas 4% parlemen.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com