Liputan6.com, Jakarta - Program makan siang gratis yang dijanjikan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diisukan baru akan terealisasi pada 2029 mendatang setelah subsidi BBM dipangkas.
Menanggapi isu ini, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menegaskan bahwa intinya program itu diadakan untuk menjawab perbaikan gizi anak.
Baca Juga
"Pada intinya program makan siang gratis itu untuk meningkatkan gizinya anak-anak,” kata Grace di Jakarta, Sabtu, (17/2/2024).
Advertisement
Namun, kata Grace mengenai persoalan teknis pasti akan didiskusikan dengan berbagai pihak. “Soal teknis tentu akan mendengarkan dari banyak pihak namanya juga program besar. Jadi kalau ada kritik ya tentu akan ditampung," kata dia.
Karena, lanjut Grace, kritik terhadap sebuah rencana program memang harus dilakukan sebagai bentuk koreksi agar program tersebut bisa menjawab permasalahan gizi anak Indonesia.
"Jadi tidak apa-apa kritik mumpung programnya belum jalan jadi punya banyak waktu untuk mempersiapkan, kritik semua akan ditampung,” ujarnya.
“Tapi tidak bisa tidak dilakukan peningkatan gizi anak-anak itu harus gitu," tambah dia.
Lebih Cepat Lebih Baik
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan bahwa program makan siang gratis akan segera direalisasikan setelah Prabowo-Gibran nantinya resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
“Pak Prabowo harapannya akan lebih cepat lebih baik, karena rakyat juga mengharapkan program makan siang gratis bisa direalisasikan secepatnya,” kata Muzani kepada awak media, Jumat (16/2).
Namun demikian, Muzani tidak bisa memastikan kapan waktu pastinya program itu terealisasi. Sebab yang terpenting adalah proses keterpilihan secara resmi dahulu oleh KPU nanti.
“Ya, Pak Prabowo akan dilantik dulu sebagai presiden akan ditetapkan oleh KPU di bulan Maret. Setelah itu beliau akan dilantik pada 20 Oktober,” kata dia.
“Nanti setelah itu kita akan mulai membicarakan tentang skema dan sistematika bagaimana menjalankan program, apa yang menjadi prioritas dan apa yang menjadi awalan-awalan dari program Pak Prabowo,” tambahnya.
Belakangan, program makan siang dan susu gratis yang digagas Prabowo-Gibran itu kembali ramai dibicarakan di media sosial. Narasi yang beredar menyebut program unggulan Prabowo-Gibran itu baru mulai dilaksanakan pada 2029.
Advertisement
Bantah Potong Subsidi BBM
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno membantah rencana pemangkasan subsidi energi termasuk subsidi BBM untuk realisasi program makan gratis.
"Enggak seperti itu. Kita punya subsidi energi tahun lalu Rp500 triliun, tahun ini Rp350 triliun, dari total subsidi energi itu terbesar porsinya adalah untuk subsidi Pertalite dan subsidi LPG 3 kg, itu terbesar," ujar Eddy saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (16/2).
Eddy menuturkan, jika melihat pemanfaatan subsidi BBM yaitu Pertalite, maka subsidi tersebut justru banyak yang tidak tepat sasaran.
"Yang hari ini membeli Pertalite, membeli LPG 3 kg itu 80 persen pembelinya adalah kaum mampu, bukan justru mereka mereka yang berhak membeli, yang mampu kan enggak berhak," ujar Eddy.
Kondisi ini yang nantinya akan dievaluasi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran nanti jika dinyatakan secara sah terpilih menjadi presiden.
"Kalau ini kita evaluasi, kita tata untuk pemberian subsidinya tepat sasaran, anggaran subsidi energi kan tidak perlu sebesar itu. Jadi tidak ada memangkas BBM," pungkasnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka