Liputan6.com, Jakarta - Pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md hingga kini masih unggul sementara di TPS luar negeri. Hal ini berdasarkan hasil hitung atau real count sementara Pilpres 2024 yang dirilis KPU RI.
Total surat suara TPS luar negeri yang masuk per Sabtu (17/2/2024) pukul 16.52 WIB, sudah mencapai 46,86 persen atau 1.441 dari 3.075 TPS. Dari jumlah itu, Ganjar-Mahfud masih unggul tipis dengan perolehan suara sementara 38,84 persen.
Baca Juga
Sementara itu, perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebesar 36,6 persen. Sedangkan perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 24,57 persen.
Advertisement
Secara keseluruhan, Prabowo-Gibran masih unggul sementara dalam real count Pilpres 2024 yang dirilis KPU. Prabowo masih unggul telak dengan total suara 57,88 persen.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 24,52 persen. Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md hanya 17,61 persen.
Sirekap
Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) menjadi alat bantu penghitungan hasil suara Pemilihan Umum (Pemilu) dari lembar C hasil ukuran plano yang diunggah ke dalam sistem milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sirekap bukanlah alat baru, penggunaanya sudah dilakukan sejak Pilkada 2020 dan semakin dimutakhirkan pada Pemilu 2024.
Namun pada kenyataannya, banyak masyarakat mengeluhkan saat menemukan data jumlah suara C hasil plano berbeda jauh dengan data yang masuk ke dalam Sirekap.
Angkanya pun tidak sinkron dan tidak jarang lebih besar dari total pemilih di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) yang sewajarnya hanya berada di angka kurang lebih di bawah 300 orang.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Republik Indonesia, Hasyim Asy'ari justru bersyukur dengan laporan dan keluhan masyarakat tersebut.
Dia merasa terbantu, sebab banyak mata yang mengoreksi data yang ada dalam Sirekap. Sehingga Pemilu berjalan sangat transparan dengan Sirekap.
"Kita bersyukur Sirekap bekerja karena banyak laporan ke KPU, jadi tidak ada yang sembunyi dan diam-diam," kata Hasyim saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Hasyim melanjutkan, bilamana ada data yang keliru saat proses sinkronisasi, maka KPU akan membuka diri untuk mengoreksi melalui rekapitulasi di tingkat kecamatan.
"Jadi kalau ada yang salah tulis akan dikoreksi dan hasil rekap di kecamatan juga akan diunggah di dalam Sirekap. Siapapun bisa cek ulang apakah form yang salah hitung tadi sudah dikoreksi atau belum," kata Hasyim Asy'ari.
Advertisement
Terus Monitor
Hasyim memastikan, KPU RI terus memonitor TPS mana saja yang konversi Sirekapnya bermasalah. Dia menegaskan ketidakcocokan angka antara C hasil plano dan Sirekap akan segera dikoreksi.
"Konversi itu akan kami koreksi sesegera mungkin," ucap Hasyim.
Hasyim berharap, publik bisa percaya bahwa hasil keliru yang muncul pada Sirekap bukanlah kesengajaan dan semata-mata perlunya perbaikan agar hasil sinkronisasi antar C hasil plano ke dalam sistem dengan cara memfoto bisa lebih akurat kedepannya.
"Tidak ada niat manipulasi dan mengubah hasil suara, karena form itu (C hasil plano) diunggah apa adanya," tandas Hasyim.
Â