Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengungkap temuan soal angka surat suara tidak pada pemilu calon anggota legislatif (caleg) 2024. Dalam temuan itu, PSI menyebut ada 10 persen suara yang tidak sah di seluruh TPS di Indonesia.
Merespons hal itu, Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI, Betty Epsilon Idroos menjelaskan bahwa saat ini belum ada rekap data untuk suara tidak sah dari KPU RI.
Baca Juga
“Sekali lagi angka resmi baru kita peroleh, ketika kita melakukan rekap secara berjenjang di TPS ,PPK, KPU Kabupaten/Kota, berjenjang sampai nasional. Baru kita umumkan (ketahuan surat suara tidak sah),” kata Betty di kantornya, Sabtu Sabtu (17/2/2024).
Advertisement
Sehingga klaim dari surat suara tidak sah yang disampaikan PSI, belum ada data resmi dari KPU RI. Karena untuk mengetahui surat suara tidak sah harus menunggu hasil rekapitulasi total suara yang ada.
Sedangkan untuk data real count KPU yang berada di aplikasi Sirekap, adalah bentuk alat bantu bukan sebagai hasil. Bertujuan untuk memudahkan proses pengawasan yang menjadi bagian dari akuntabilitas dan transparansi KPU.
“real count itu alat bantu bukan hasil resmi atau sah. Itu (real count) gambaran saja mas dan detail itu nanti kalau udah ada hitungan berjenjangan secara resmi,” tuturnya.
“Ingat ada mekanisme yang dilakukan secara terbuka melalui plano terbuka oleh petugas kami dilakukan secara terbuka dihadiri para saksi dan pengawas. Kalau ada mekanisme perbaikan dilakukan disitu,” tambahnya.
Klaim PSI Suara Tidak Sah
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyoroti soal suara yang tidak sah biasanya hanya 3 sampai 4% dalam setiap pemilu. Namun, temuan pihaknya untuk Pemilu 2024 mencapai 10% lebih.
Oleh karena itu, Grace meminta kepada semua kader untuk mengawal proses perhitungan suara hasil rekapitulasi manual dari KPU. Dimana, ada 18 partai politik yang mungkin proses hitungnya lebih rumit ketimbang Pilpres hanya 3 paslon
“Kedepan kita bersama untuk mengetahui dengan persis kenapa ada suara tidak sah yang sangat signifikan jumlahnya, bayangkan kalo sampe 1 per 10 surat itu tidak sah terus menjadi tanda tanya untuk kita semua,” terangnya.
Disisi lain, Juru Bicara PSI, Irma Hutabarat menyoroti perihal tingginya surat suara tidak sah yang ditemukan pada Pemilu 2024. Dimana angkanya dari temuan PSI bisa mencapai 20 persen lebih
“Artinya, bukan hanya suara PSI saja yang mungkin tidak sah atau rusak atau mengalami pengurangan, berarti kan ada yang terbuang,” kata Irma.
Irma menyatakan persoalan surat suara tidak sah yang masih terjadi pada pemilu 2024 harus dilihat sebagai isu krusial, karena banyaknya suara masyarakat yang terbuang.
“PSI di sini mengatakan bahwa kami sigap, kami membuka posko aduan yg tadi dikatakan Sis Francis kami juga mengimbau kader-kader kami untuk mengawal, namun partai2 lain juga pasti akan menanggapi yang sama,” kata dia.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement