Sukses

Bukti Mesin Politik PDIP Berjalan, Raih Suara Tinggi di Sanggau

Sekretaris DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Sanggau, Jumadi kembali meraih dukungan suara terbanyak untuk kursi DPRD Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada Pileg 2024.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Sanggau, Jumadi kembali meraih dukungan suara terbanyak untuk kursi DPRD Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada Pileg 2024.

Jumadi meyakini dengan suara PDIP yang melonjak di Dapil 3 Sanggau yang meliputi Parindu, Tayan Hulu, dan Balai akan mempengaruhi peningkatan kursi DPRD dari PDIP.

"Hasil rekapitulasi internal, suara PDI Perjuangan diprediksi mencapai 13 ribu. Saat ini, dari Tayan Hulu sebesar 4.695 suara, Parindu sebesar 4. 128 dan Balai sebesar 773 suara. Kita juga masih ada peluang peningkatan suara di atas 500 suara dari suara partai dan caleg," ujar Jumadi dalam keterangannya, Minggu (18/2/2024).

Dari hasil tersebut, kata Jumadi, sebagai bukti bahwa mesin PDIP Perjuangan bekerja maksimal di akar rumput.

"Dengan peningkatan suara ini, saya optimis, kursi DPRD dari PDI Perjuangan meningkat, kali ini bisa tembus 9 kursi dari sebelumnya 7 kursi di 2019 lalu," jelas Jumadi.

Tak hanya mengucapkan terima kasih ke masyarakat, dia juga mengapresiasi seluruh kader dan simpatisan serta struktural partai yang telah bergotong royong memperjuangkan kemenangan PDIP.

"Kali ini kita kembali hattrick. PDI Perjuangan tetap menjadi partai pemenang, terima kasih untuk seluruh para Caleg PDI Perjuangan Sanggau yang bekerja keras dengan persaingan yang ketat dan sehat, tidak ada perjuangan yang sia-sia, saya terharu dengan semangat ini, semua bergerak mentaati perintah partai bergerak ke bawah, mengetuk hati masyarakat, dan inilah hasilnya kita bisa raih penambahan kursi di DPRD Sanggau," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Qodari soal PDIP Akan Jadi Oposisi: Posisi Yang Ideal

PDIP kembali menjadi parpol dengan suara tertinggi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 versi hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei.

Terkait hal ini, pengamat politik M. Qodari mengatakan, keberadaan PDIP menjadi oposisi usai jagoannya di Pilpres 2024 tumbang dianggap ideal.

"Menurut saya komposisinya sudah sangat-sangat ideal, pertama presiden dari Gerindra kemudian pemenang legislatif itu kemungkinan PDI Perjuangan, walaupun masih menunggu penghitungan kursi karena selisih PDI dan Golkar tidak terlalu jauh," kata dia dalam keterangannya, Jumat (16/4/2024).

3 dari 3 halaman

Kondisi Politik Berubah

Dengan dinamika hasil Pemilu 2024 ini, ia menyebut kondisi politik Indonesia telah mengalami divided government atau legislatif dan eksekutif yang dikuasai oleh partai yang berbeda.

Menurutnya, dengan konstelasi politik seperti ini, maka kontrol politik atas pemerintah akan semakin kuat.

"Jadi dalam divided government kontrol politik berpotensi menjadi lebih kuat karena pemenang eksekutif dan legislatif itu berbeda," klaim Qodari.

Dia menerangkan, perbedaan pucuk kekuasaan antara eksekutif dan legislatif akan menciptakan pemerintahan demokratis yang ideal. Pasalnya, akan terjadi pemerintahan yang dapat saling kontrol dan terjadi keseimbangan kekuasaan.

"Jadi menurut saya ini komposisi yang ideal karena akan terjadi mekanisme check and balance karena eksekutif dan legislatif dimenangkan atau dikepalai oleh partai yang berbeda," jelasnya.

Video Terkini