Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hak yang biasa saja.
Diketahui, pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh itu terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2) malam.
Baca Juga
"Gini, kalau pertemuan itu terjadi biasa saja. Buat saya gini kalau pertemuan itu kedengaran media dua tiga hari sesudahnya itu baru serius. Tapi, belum kejadian sudah ramai itu berarti tontonan saja itu," kata Anies di Posko Tim Hukum Nasional (THN) Anies-Muhaimin (AMIN) Jakarta Selatan, Selasa (20/2).
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menegaskan, jika partai koalisinya dalam hal ini NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sosial (PKS) serta Partai Ummat akan tetap solid berada pada garis perubahan.
"Gini saya ingin sampaikan bahwa kita semua ini solid, enggak ada yang berubah. Anies-Muhaimin jalan terus bersama, kita ini ingin bekerja intensif setiap hari terus. Memang tidak selamanya muncul di media, karena memang bukan hari kampanye," tegasnya.
"Kalau hari kampanye memang ada kegiatan-kegiatan kampanye terbuka. Tapi pertemuan-pertemuan jalan terus. Lalu partai koalisi, partai koalisi solid sesolid-solidnya. Jadi jangan khawatir kita jalan terus bersama," sambungnya.
Jokowi Bertemu Surya Paloh
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkap pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/2) kemarin. Jokowi mengaku ingin menjadi jembatan untuk semua.
"Jembatan untuk semuanya, saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya, urusan urusan-urusan politik itu urusan partai partai," kata Jokowi di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2).
Jokowi menegaskan, salah satu isi pertemuan dengan Surya Paloh adalah pembicaraan mengenai politik.
"Pertemuan politik biasa, bicara masalah politik juga biasa," tegasnya.
Menurut Jokowi, tidak penting siapa yang lebih dulu mengundang pada pertemuan itu. Yang jelas, pertemuannya akan bermanfaat bagi perpolitikan di Tanah Air.
"Saya kira dua duanya, tidak perlu siapa yang undang, siapa yang diundang, enggak perlu. Yang penting memang ada pertemuan, dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara. Saya kira yang paling penting itu," ucap Jokowi.
Advertisement
Baru Permulaan
Presiden dua periode itu melanjutkan, pertemuan kemarin baru permulaan saja dan nantinya akan difinalkan. Namun, dia tidak menjelaskan terkait final yang dimaksud.
"Ini baru awal awal nanti, kalau sudah final nanti kami. Tapi itu sebetulnya saya itu hanya menjadi jembatan, yang paling penting kan partai partai," pungkasnya.
Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com