Sukses

Real Count KPU 61,01 Persen: 9 Parpol Lolos ke Parlemen, PDIP Masih Posisi Puncak

Berdasarkan hasil real count KPU Pileg 2024 yang dirilis di situs pemilu2024.kpu.go.id, total suara yang masuk hingga Kamis (22/2/2024) pukul 08.00 WIB ada 61,01 persen. Data diambil dari 502.277 suara dari 823.236 TPS.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus memperbarui data real count atau hitung suara Pileg 2024. Ada 18 partai politik yang mengikuti Pemilu 2024.

Berdasarkan hasil real count KPU Pileg 2024 yang dirilis di situs pemilu2024.kpu.go.id, total suara yang masuk hingga Kamis (22/2/2024) pukul 08.00 WIB ada 61,01 persen. Data diambil dari 502.277 suara dari 823.236 TPS.

Hasilnya, sembilan partai politik (parpol) lolos ke Senayan dan melampaui ambang batas atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.

PDI Perjuangan masih menjadi partai yang meraih peringkat tertinggi di Pileg 2024 dengan total suara 16,89 persen. Sementara Partai Golkar mendapapat 15,21 persen, disusul Partai Gerindra 13,43 persen, dan PKB 11,8 persen.

Adapun Partai Solidaritas Indonesis (PSI) yang diketuai putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep sementara ini belum bisa melampaui ambang batas parlemen. Perolehan suara PSI sejauh ini hanya 2,55 persen.

Berikut daftar 9 partai politik yang lolos ke Senayan, berdasarkan real count sementara KPU:

1. PDIP: 16,89 persen

2. Partai Golkar: 15,21 persen

3. Partai Gerindra: 13,43 persen

4. PKB: 11,8 persen

5. Partai NasDem: 9,4 persen

6. PKS: 7,48 persen

7. Partai Demokrat: 7,41 persen

8. PAN: 6,93 persen

9. PPP: 4,05 persen

2 dari 3 halaman

Quick Count Pileg 2024 LSI Denny JA: PSI Tak Lolos Senayan, PPP Masih Abu-Abu

Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan analisis hitung cepat atau quick count terkait Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Hasilnya, ada sejumlah partai politik (Parpol) yang gagal lolos ke Senayan, antara lain Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Hanura, Perindo, hingga Gelora.

Parpol-parpol tersebut tidak mampu melampaui syarat ambang batas parlementer atau parliamentary treshold sebesar 4 persen untuk masuk ke Senayan. 

“Partai yang tidak lolos parliamentary treshold ada sembilan partai, karena setelah ditambah margin of error 1 persen tetap tidak mencapai di angka 4 persen,” ujar peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).

Secara rinci, partai yang dimaksud adalah PSI 2,71 persen; Perindo 1,38 persen; Gelora 1,25 persen; Hanura 0,96 persen; Partai Buruh 0,83 persen; Garuda 0,50 persen; PBB 0,47 persen; PKN 0,46 persen; Partai Ummat 0,45 persen.

“PSI yang belakangan masif melakukan kampanye melalui darat, sosmed, dan menunjukkan partai representatif Pak Jokowi ternyata tetap tidak menolong suaranya,” ucapnya.

Sementara untuk PPP, lanjut Adjie, masuk dalam kategori abu-abu atau belum bisa disebut lolos Senayan atau tidak. Sebab, dalam quick count LSI Denny JA, partai berlambang kakbah tersebut hanya memperoleh suara 3,88 persen:

“Karena angka quick count PPP itu di angka 3,88 persen, jadi hanya kurang 0,2 persen menuju 4 persen. Karena quick count kita plus minus 1 persen, maka secara ilmiah kami tidak bisa firm apakah partai ini lolos atau tidak lolos. Jadi ada satu partai yang punya potensi lolos. Nanti kita menunggu hasil dari KPU,” kata Adjie menandaskan.

3 dari 3 halaman

PDIP Hattrick Jadi Pemenang Pileg

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi parpol dengan suara pemilih terbanyak versi quick count LSI Denny JA. Dengan begitu, PDIP mtercatat berhasil mencetak hattrick atau menang tiga kali berturut-turut dalam pemilu.

“Menghasilkan PDIP sebagai juara hasil quick count kami. Jika hasil KPU sesuai dengan quick count kami, maka PDIP telah melakukan hattrick yang memenangkan tiga kali pemilu legislatif berturut-turut,” tutur peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024).

Menurut Adjie, tingkat partisipasi pemilih atau voter's turn out untuk Pileg 2024 ini hanya 71,84 persen, atau lebih rendah dibandingkan Pilpres 2024. Hal ini lantaran Pilpres dianggap lebih simpel, sementara pemilu legislatif ada banyak nama yang harus dipilih.

Data sampel yang masuk dalam quick count sebesar 99.60 persen dengan Margin of Error kurang lebih 1 persen.

“Ada tiga partai yang kita sebut-sebut sebagai data premium karena dukungan suaranya di atas 10 persen. Tiga partai itu adalah PDIP dengan 16,82 persen, Partai Golkar dengan 14,93 persen, dan Partai Gerindra dengan 13,43 persen,” jelas dia.

Adapun menyusul di belakang ketiganya yakni PKB 10,56 persen; Nasdem 9,45 persen; PKS 8,36 persen; Demokrat 6,98 persen; dan PAN 6,59 persen pada Pemilu 2024 ini.