Sukses

Reaksi Kaesang saat Ditanya PSI Gagal Masuk Parlemen

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep enggan menanggapi soal partainya yang tidak lolos ambang batas atau parliamentary threshold sebesar 4 persen pada pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep enggan menanggapi soal partainya yang tidak lolos ambang batas atau parliamentary threshold sebesar 4 persen pada pemilu 2024. Dia hanya melemparkan senyum kepada wartawan saat ditanya soal PSI yang gagal masuk parlemen.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan partainya akan melakukan konferensi pers di kantor DPP PSI Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024). Kaesang akan menyampaikan sikap resmi PSI menanggapi hasil pemilu 2024 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Besok ya, besok ya di DPP ya. Besok di DPP ya. Nanti ya," kata Kaesang Pangarep saat ditemui di kediaman capres nomor 2 Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

Kaesang hanya menjawab singkat pertanyaan awak media terkait gagalnya PSI masuk ke DPR RI. Kaesang langsung masuk ke mobilnya sambil tersenyum dan meninggalkan lokasi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni masih menunggu pengumuman resmi KPU terkait hasil pemilu 2024. "Ini masih menunggu KPU kan," ucap Raja Juli.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah selesai melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional pemilu 2024 untuk 38 provinsi se-Indonesia.

Hasilnya, sejumlah partai dipastikan gagal lolos ke Senayan alias Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di antaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

2 dari 2 halaman

Data Lengkap Rekapitulasi Pileg 2024, PPP dan PSI Gagal ke Parlemen

Adapun secara rinci data hasil rekapitulasi suara tingkat nasional untuk 38 provinsi se-Indonesia yang direkam selama proses rapat pleno terbuka KPU RI adalah sebagai berikut:

1. PKB: 16.115.655 suara 

2. Gerindra: 20.071.708 suara 

3. PDIP: 25.387.279 suara 

4. Golkar: 23.208.654 suara 

5. Nasdem: 14.660.516 suara 

6. Partai Buruh: 972.910 suara

7. Gelora: 1.281.991 suara atau 

8. PKS: 12.781.353 suara 

9. PKN: 326.800 suara atau 

10. Hanura: 1.094.588 suara 

11. Partai Garuda: 406.883 suara

12. PAN: 10.984.003 suara 

13. PBB: 484.486 suara 

14. Demokrat: 11.283.160 suara 

15. PSI: 4.260.169 suara 

16. Perindo: 1.955.154 suara 

17. PPP: 5.878.777 suara 

24. Partai Ummat: 642.545 suara.