Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan legowo tidak lolos parlemen setelah hanya memperoleh 2,81 persen suara nasional pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Meski begitu, PSI menyatakan tidak berniat mengajukan gugatan sengketa pemilu ke Konstitusi (MK).
"Tapi kalau mau menggugat kan, kalau saya pikir kalau selisihnya sedikit mungkin masih bisa ada, tapi ini cukup jauh ya. Jadi sih rasanya arahnya enggak. Tapi tidak menutup kemungkinan kita lihat perkembangannya tiga hari ini," kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie di Kantor DPP PSI, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Baca Juga
Saat disinggung soal data internal PSI yang pernah memperoleh suara menyentuh angka 4 persen, dia menyebut, tidak semua data sesuai dengan hasil di lapangan.
Advertisement
"Ya berarti dalam perkembangannya kita tahu ya, enggak semuanya kan data seperti di lapangan. Artinya gini, ada juga di mana kita punya suara tapi tidak tercatat. Kita kan tidak bisa membiayai semua saksi, maksudnya di semua TPS itu ada saksi gitu kan. Ya intinya kita legowo gitu aja lah, dan akan ada evaluasi, berusaha lebih baik lagi," ujarnya.
"Toh di level Provinsi, Kabupaten/Kota meningkat. Kursinya naik 200 pct, jadi ya kita kawal yang kita punya," pungkasnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan gagal masuk ke Parlemen, Senayan, Jakarta pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Diketahui, PSI hanya meraih 4.260.169 suara atau 2,81 persen.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi, agar bisa lolos pada Pemilu 2029 mendatang.
"Kami juga akan mengevaluasi diri ke depannya, supaya kami bisa menjadi partai yang jago, lebih baik, supaya nanti di 2029 kita juga bisa, apa namanya, bisa lebih baik dari hari ini," kata Kaesang kepada wartawan di DPP PSI, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
PSI Akan Fokus Pilkada Serentak 2024
Dengan tidak lolos pada Pemilu 2024, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengaku, PSI akan fokus pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada November 2024.
"Setelah ini kami akan fokus untuk memenangkan Pilkada yang mungkin kalau kita bisa lihat, kalau kursinya banyak itu ada di NTT kita ada 6 kursi di provinsi. Jakarta tentunya kita ada 8, di Solo, Semarang kita punya 5 kursi kalau enggak salah, terus mana tadi, Surabaya kita juga ada 5," ujarnya.
"Bandung, Madiun terus Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Ende. Beberapa Kabupaten/Kota yang ada di provinsi NTT itu akan mungkin kami akan proses untuk Pilkada nanti," sambungnya.
Advertisement
Klaim Suara PSI Meningkat Setelah Dipimpin Kaesang
Sementara itu, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, meski tidak lolos ke Parlemen, dia mengklaim suara PSI meningkat setelah dipimpin Kaesang.
"Betul PSI tidak lolos Parlemen, tapi ada kenaikan suara yang signifikan. Dalam waktu 120 hari, PSI sudah menjadi 4.260.169 pemilih. Dari awal 1,8 persen jadi 2,8 persen," ujar Raja Juli.
"Jadi sama sekali bagi kami ini modal baik. Tadi boleh dikatakan DPRD mengalami lonjakan luar biasa. Sekarang ada 16 Kabupaten/Kota yang kami punya fraksi sendiri, menentukan sikap seperti kami di Jakarta pada periode lalu," sambungnya.
Selain itu, terkait dengan Pemilu 2024, Wamen ATR/BPN ini mengaku, ada banyak 11,4 persen suara rakyat yang hangus.
"Kalau tidak ada PT seperti yang sudah direvisi MK, saya dapat data bahwa dengan peraturan PT ada 11,4 persen suada rakyat hangus. Persisnya 17.304.303 suara yang tidak dapat direpresentasikan di DPR. Tentu aturan PT, seperti diamanatkan MK, 2029 ditiadakan," pungkasnya.
Reporter: Nur Habibie
Merdeka.com