Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, dari hasil survei pihaknya yang dilakukan pada bulan Oktober 2023 tentang alasan memilih calon presiden, tidak ada alasan karena menerima bantuan sosial atau bansos.
Dia menuturkan, tertinggi alasan masyarakat memilih calon presiden dari pertanyaan terbuka yaitu orangnya tegas dan berani 25%, perhatian dengan rakyat 16,2% dan orangnya pintar 8,4%, berwibawa 6,2% selain alasan itu di bawah 5%.
Baca Juga
Menurut Qodari, masyarakat lebih cenderung memilih calon presiden berdasarkan kualitas kepemimpinan yang tegas dan keterhubungannya dengan rakyat.
Advertisement
"Jadi alasan masyarakat memilih capres karena punya kualitas tertentu. Hal serupa juga berlaku pada money politic atau serangan fajar, sehingga tidak ada jaminan antara pemberian money politic dengan memilih kandidat," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024).
Qodari juga menyampaikan bukti secara tidak langsung yang tidak berdasarkan riset, meskipun tidak ada bansos dan kepala desa di luar negeri, Prabowo-Gibran tetap unggul.
"Melihat efek bansos pada pilihan capres lewat hasil pemilu kita lihat di luar negeri langsung, di situ ternyata di luar negeri di mana tidak ada bansos, tidak ada kepala desa, malah angka 02, 63,73%, sehingga saya berseloroh bahwa seharusnya kalau di Indonesia gak ada bansos ya harusnya kita 63,73% juga istilahnya," jelasnya.
Dijelaskan Qodari, dari data-data dan pola perilaku pemilih, ia berkesimpulan bansos tidak ada pengaruhnya terhadap kemenangan Prabowo-Gibran.
"Perlinsos (program perlindungan sosial) adalah program negara untuk melindungi masyarakat yang rentan, warga negara merasa berhak untuk mendapatkan perlinsos dan karena itu melihatnya sebagai kewajiban. Sementara money politic adalah upaya dari kandidat untuk membeli suara pemilih," pungkasnya.
Airlangga: Perlinsos Adalah Upaya Pemerintah untuk Dukung Masyarakat Hadapi Tekanan Kehidupan
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, program perlindungan sosial (Perlinsos) merupakan upaya pemerintah dalam membantu masyarakat untuk bertahan hidup. Apalagi, kata dia, Indonesia mengalami cuaca ekstream yang mengakibatkan kehidupan masyarakat terganggu.
Hal itu dia sampaikan, saat menghadiri sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umun (PHPU), di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (5/4/2024).
"Kami tegaskan beberapa hal yang pertama program perlindungan sosial (perlinsos) adalah upaya pemerintah untuk mendukung masyarakat menghadapi berbagai tekanan mempertahankan kehidupan dan penghidupan," kata Airlangga.
Â
Advertisement
Dilakukan Reguler
Oleh sebab itu, dia menekankan bahwa perlinsos terus akan dilakukan secara reguler untuk menghadapi berbagai kerentanan tekanan ekonomi di masyarakat.
"Pemerintah melakukan perlindungan sosial juga daya beli masyarakat terutama masyarakat miskin dan rentan oleh karena itu pemerintah mencermati bahwa tahun 2023-2024 risiko dari pada El Nino yang mengakibatkan kenaikan harga pangan ini dapat mengganggu kehidupan masyarakat yang miskin maupun yang rentan," ujar dia.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, program perlinsos juga dilakukan secara transparan dan telah dibahas bersama DPR RI.
"Bahwa penetapan proram pelaksanaan perlindungan sosial dilakukan secara transparan akuntabel dengan mekanisme APBN yang pembahasannya telah dilakukan bersama DPR RI dan melibatkan berbagai pihak terkait lainnya," imbuhnya.