Sukses

Nama-nama Besar Kandidat Gubernur Jakarta dari PDIP, Ada Ahok hingga Mantan Panglima

Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengungkapkan ada delapan nama bakal calon gubernur Jakarta yang akan diajukan oleh PDIP. Dua dari delapan masih dirahasiakan untuk menjadi kejutan.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengungkapkan ada delapan nama bakal calon gubernur Jakarta yang akan diajukan oleh PDIP. Dua dari delapan masih dirahasiakan untuk menjadi kejutan.

Eriko mengatakan enam nama yang sudah bisa disampaikan ke publik yaitu, mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ketua DPP PDIP dan mantan Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Kemudian, Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, politikus muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro.

"Ada Mas Djarot, ada Pak Ahok, ada Mas Hendi, ada Bu Risma, ada Mas Andika. Eh, jangan-jangan Mas Seno mungkin, anak muda. Jangan bilang tidak mungkin," kata Eriko di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (26/5/2024).

"Dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa aja kejutan-kejutan," sambungnya.

Dalam Rakernas PDIP yang digelar 24-26 Mei, akan menampung nama-nama bakal calon kepala daerah termasuk juga untuk Pilkada Jakarta 2024. Keputusan akan diambil oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Tapi memang saya harus jujur, nanti dalam rapat DPP yang diputuskan oleh Ibu Ketua Umum," kata Eriko.

PDIP akan menggelar survei dan menampung masukan dari bawah untuk menentukan siapa yang akan diusung di Pilkada Jakarta.

"Nanti juga akan kita adakan survei, masukan-masukan dari tingkat bawah, khusus untuk Daerah Khusus Jakarta. Jadi masih ada dua nama lagi yang memang, bisa aja ada kejutan," jelas Eriko.

PDIP pun sadar tidak bisa mencalonkan calon gubernur Jakarta sendiri. Maka itu, PDIP tidak masalah apabila hanya mendapatkan kursi calon wakil presiden.

"Dan kami menyadari bahwa untuk Daerah Khusus Jakarta kami tidak bisa maju sendiri, jadi kita juga harus realistis Mbak Wira. Bisa saja kami nanti mengambil bisa saja calon wakil gubernur, bisa saja, karena kami tidak bisa mencalonkan sendiri," kata Eriko.

 

2 dari 2 halaman

Peluang Duet Ahok dengan Anies di Pilkada Jakarta

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada pilkada serentak 2024.

Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.

Hasto tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.

Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja dan Anies Baswedan berasal dari akar rumput yang berbeda.

Pernyataan Gilbert itu menanggapi berkembangnya isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan yang diusulkan sebagai pasangan calon untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Keputusan juga akan dipengaruhi sikap tersebut dan mendengar pendapat akar rumput. Saya yakin DPP akan mengambil keputusan terbaik," kata Gilbert, dilansir dari Antara, Sabtu (11/4/2024).

Menurut Gilbert, keputusan untuk mengusung Ahok dan Anies sebagai calon gubernur dan wakil gubernur bergantung pada keputusan yang akan diambil oleh DPP PDI Perjuangan.

Di sisi lain, kedua mantan gubernur yang saling bersaing dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2017 itu juga berasal dari akar rumput yang berbeda jauh, sehingga dapat memengaruhi perolehan suara.

"Keduanya berasal dari akar rumput yang jauh beda. Tentu suara bisa saling mendukung atau meniadakan," kata Gilbert.

Selain itu, karakter Ahok dan Anies juga dinilai sama-sama kuat dan tidak ada yang mau mengalah. Kedua politisi tersebut dinilai memiliki keinginan yang sama untuk maju sebagai calon gubernur.

"Karakter keduanya juga tidak ada yang mau mengalah. Semua mau jadi gubernur. Siapa yang wakil?" ujar Gilbert.

Sejauh ini, baik Ahok maupun Anies keduanya belum mendaftarkan diri sebagai calon gubernur ke DPC atau DPD PDI Perjuangan.

PDIP juga tidak membatasi Ahok ataupun Anies untuk mendaftar, terutama sebelum Rakernas PDIP yang digelar pada akhir Mei mendatang.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com