Sukses

Khofifah dan Emil Dardak Hadiri Momen Rekomendasi Golkar untuk Pilkada Jatim 2024

Partai Golkar menggelar silaturahmi dan penyerahan rekomendasi untuk ajang Pilkada Jawa Timur 2024. Kegiatan itu langsung dipimpin oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya, Jalan Widya Chandra III Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024).

Liputan6.com, Jakarta Partai Golkar menggelar silaturahmi dan penyerahan rekomendasi untuk ajang Pilkada Jawa Timur 2024. Kegiatan itu langsung dipimpin oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya, Jalan Widya Chandra III Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024).

Pantauan Liputan6.com, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak hampir tiba bersamaan. Emil Dardak tiba lebih dahulu sekitar pukul 19.05 WIB, disusul Khofifah sekitar pukul 19.10 WIB.

Kepada wartawan, Emil Dardak mengaku memperoleh undangan dari Airlangga Hartarto untuk datang ke kediamannya membahas sejumlah hal, terutama soal Pilkada Jawa Timur 2024.

"Kami memperoleh undangan dari Pak Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ya insyaallah mudah-mudahan kita bisa bangun sinergi untuk membangun Jawa Timur," tutur Emil Dardak di lokasi.

Menurut Emil, masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan di Jatim, mulai dari pengembangan ekonomi hingga pembangunan infrastruktur yang terhambat lantaran pandemi Covid-19.

"Dan momen ini akan kita genjot untuk 5 tahun ke depan," kata Emil.

Khofifah sendiri menyatakan masih menunggu Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan secara resmi dukungan terhadapnya dan Emil Dardak untuk maju Pilkada Jatim 2024. Sementara untuk Golkar dan Demokrat diyakini telah menentukan sikap.

"Informasi yang kami terima bahwa pada malam hari ini insyaallah rekomendasi Golkar sudah akan turun paket Khofifah-Emil. Nanti sebetulnya setelah kami terima surat ya kawan-kawan ya," tutur Khofifah.

2 dari 2 halaman

Khofifah-Kharisma Bisa Jadi Opsi di Pilkada Jatim jika Emil Dardak Pilih Jabatan Menteri

Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) merilis peta terbaru elektabilitas sejumlah nama yang digadang-gadang maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Hasilnya Khofifah Indar Parawansa masih perkasa di Jawa Timur sebagai figur yang digadang-gadang maju kembali dalam Pilkada Jatim 2024. Namun, untuk posisi cawagub Jatim masih cukup dinamis.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt mengatakan, jika Emil Elestianto Dardak memilih menjadi menteri, maka politikus Gerindra Kharisma Febriansyah bisa menjadi alternatif terbaik.

"Kita tahu, parpol lokomotif di gerbong koalisi Khofifah ialah Gerindra dengan 21 kursi DPRD Jatim. Nama Kharisma yang notabene kader Gerindra sangat potensi dan bisa jadi alternatif semua partai untuk dijadikan cawagub Jatim mendampingi Khofifah," ujar Baihaki, Kamis (16/5/2024).

Baihaki mengatakan Kharisma merupakan sosok tengah yang bisa merangkul semua kalangan di Jatim. Apalagi, Kharisma merupakan kader didikan langsung Prabowo dan sekarang menjabat sebagai Sekretaris DPD Gerindra Jatim.

"Jadi bisa menjadi jembatan yang bagus juga antara pemerintahan di Jatim dengan pusat jika nantinya Khofifah-Kharisma maju dan menang. Kharisma juga relatif bisa diterima semua parpol pengusung Khofifah," tambahnya.

Baihaki juga menyebut jika Khofifah Indar Parawansa disimulasikan bergandengan dengan Kharisma, angkanya sudah menembus 50% lebih.

Dalam simulasi ARCI Khofifah-Kharisma memiliki elektabilitas 51,4 persen. Sementara lawan simulasinya ialah Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar bergandengan dengan Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang meraih angka 31,9 persen.

"Responden yang belum menentukan di angka 16,7 persen. Tapi di atas kertas, duet Khofifah-Kharisma sangat mumpuni untuk menang di Pilgub Jatim 2024," jelas Baihaki.

Dalam survei ARCI, elektabilitas Khofifah dalam simulasi 6 nama berada di angka 42,1 persen. Kemudian ada nama Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad di angka 13,8 persen.

Kemudian ada nama Bupati Sumenep yang juga kader PDIP Achmad Fauzi 11,2 persen. Lalu Ketua Golkar Jatim M Sarmuji 10,9 persen, Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen, Menaker RI Ida Fauziyah 9,2 persen. Ada 1,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.