Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menargetkan menang di 50 persen provinsi yang ikut Pilkada Serentak 2024. Terdapat 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang bakal memeriahkan pesta demokrasi.
"Perintahnya sederhana, peluangnya untuk memenangkan 50 persen, apakah kepala daerah maupun wakil dan memang harus sebanyak-banyaknya," kata Ketua Tim Pemenangan Pilkada PDIP Adian Napitupulu di arena Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Jumat, (24/5/2024).
Baca Juga
Adian menyatakan, untuk mencapai target tersebut, PDIP membuka pintu kerja sama dengan partai lain meski PDIP sendiri bisa mengusung pasangan calon kepala daerah di 142 kabupaten/kota di 11 provinsi.
Advertisement
"Kita buka peluang untuk duduk sama-sama. Tergetnya sebanyak-banyaknya. Lebih dari pilkada kemarin," kata Adian.
Adian menjelaskan, Tim Pemenangan Nasional Pilkada 2024 PDIP berasal dari berbagai elemen partai. Mulai dari anggota DPR terpilih pada periode 2024 hingga anggota DPR RI yang masih menjabat periode 2024-2029.
Selain itu, ada tim yang terdiri dari berbagai direktorat, seperti direktorat strategis, komunikasi politik, hingga hukum dan lainnya bertugas memberikan masukan kepada DPP mengenai pemetaan politik di tiap daerah, serta membantu calon-calon kepala daerah meraih kemenangan.
"Kita akan memberikan pertimbangan ketika partai meminta, baiknya bagaimana menurut tim ini, ketika diminta, ketika tidak ya tidak, tetapi ketika DPP putuskan si A, si B, tugas kita apa? men-setup tim, begitu. Timnya begini-begini, kita akan bicarakan dengan DPD dan DPC setup-nya gimana, ketika ini gimana-gimana," katanya.
Adian mengaku, dia sudah menerima surat keputusan (SK) dari DPP PDIP terkait Tim Pemenangan Pilkada 2024. SK tersebut ditandatangani langsung Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekjen, Hasto Kristiyanto.
"(Timnya) banyak ada 40 orang kalau nggak salah, ditandatangani suratnya (pengangkatan SK) oleh Ketua Umum dan Sekjen nomor 942," katanya.
Tak Ingin Ada Intervensi Aparat
Sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Pilkada, Adian menangkap pesan penting yang disampaikan oleh pengurus daerah PDIP di seluruh Indonesia. Mereka bersepakat, tak ingin apa yang terjadi pada Pilpres kemarin seperti intervensi kekuasaan lewat aparat.
"Jangan ada lagi aparatur negara yang bekerja secara politik untuk kepentingan satu dua calon yang lain. Biarlah kemudian Pilkada ini memang yang diadu adalah Tim Pemenangan masing-masing, kemampuan partai politiknya. Jangan Kita diadu dengan aparatur negara yang sama-sama kita biayai bersama-sama, itu tidak fair,"imbaunya.
Adian menyebut, PDIP ingin Pilkada nanti menjadi pertarungan yang sehat dan tidak menakutkan. Dia mengatakan, rakyat harus bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara riang dan gembira.
"Dan memilih dengan bebas tanpa diintimidasi, distop fasilitasnya, dikurangi bantuan sosial dan sebagainya. Itu harapan kita sama-sama yang dapat saya simpulkan," pungkasnya.
Advertisement