Sukses

Bursa Cabup Majalengka, Eman Suherman Disebut Potensial Jadi Unggulan

Pengamat Politik Universitas Majalengka, Diding Bajuri, menilai Eman memiliki sejumlah keunggulan yang dapat meningkatkan daya elektoralnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Bupati (Pilbup) Majalengka memanas setelah tersebar hasil survei kandidat 2024. Dalam survei Eman Suherman muncul sebagai sosok baru dari deretan nama yang muncul untuk Pilbup Majalengka 2024.

Eman Suherman yang saat ini sebagai sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka dan Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Majalengka dinilai menjadi alasannya mencuat pada survei Pilbup Majalengka 2024. Keunggulan-keunggulannya membuat Eman menjadi pilihan utama masyarakat Majalengka.

Pengamat Politik Universitas Majalengka, Diding Bajuri, menilai Eman memiliki sejumlah keunggulan yang dapat meningkatkan daya elektoralnya. Posisi Eman sebagai birokrat senior di posisi strategis dan aktif di Pramuka memberikannya panggung untuk menunjukkan eksistensi.

“Pak H. Eman diuntungkan karena masih aktif sebagai PNS serta kebetulan menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka,” kata Diding dalam keterangannya, Rabu (29/05/2024).

Sebagai Sekda, Eman memiliki kesempatan untuk terus berinteraksi dengan masyarakat melalui berbagai program. Hal ini semakin memperkuat popularitas Eman hingga kalangan masyarakat bawah.

“Dengan demikian beliau memiliki ruang dan waktu yang cukup untuk menunjukan eksistensi pribadinya,” ujar Diding.

 

2 dari 2 halaman

Dekat dengan Masyarakat

Kedekatan yang terbangun antara masyarakat dengan Eman bisa menjadi keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk menguatkan keterpilihan sebagai Cabup.

“Dengan personal branding positif dirinya di tengah masyarakat,” tambahnya.

Sebelumnya, tersebar dalam data terbaru Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia periode 21-30 April 2024 untuk Pilbup Majalengka. Dalam survei 31 figur calon bupati Majalengka, Eman meraih elektabilitas tertinggi dengan 32 persen.

Eman bahkan mengungguli petahana Karna Sobahi yang memperoleh 29 persen. Kandidat lainnya, seperti Pepep Saiful Hidayat, terpaut jauh dengan hanya 3.2 persen.