Liputan6.com, Jakarta Nama politikus Golkar Ridwan Kamil terus mendapatkan sorotan jelang Pilkada 2024 ini. Pasalnya, sosoknya dikaitkan untuk maju di Jakarta, di mana disebut unggul di Jawa Barat.
Misalnya saja, berdasarkan Survei Katadata Insight Center (KIC), nama Ridwan Kamil dipersepsipkan paling pantas oleh publik berada di Jawa barat.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Antara, yang dikutip Minggu (9/6/2024), Saat peluncuran dan diskusi Rilis Survei Persepsi Publik terhadap Pilkada di 8 Provinsi, Satria mengatakan bahwa di Jawa Barat, Ridwan Kamil dipersepsikan paling pantas oleh 39,5 persen responden survei.
Advertisement
Sementara hasil lainnnya, sosok Taj Yasin Maimoen di Jawa Tengah memperoleh 20,4 persen dinilai lebih pantas, kemudian di Jawa Timur ada Khofifah Indar Parawansa sebesar 43,3 persen.
Kemudian untuk di Sulawesi Selatan ada sosok Andi Sulaiman yang dinilai pantas menjadi gubernur sebesar 23,8 persen, dan Mahyeldi Ansharullah di Sumatera Barat 38,3 persen.
Di sisi lain, tiga mantan Gubrernur Anies Baswedan di Jakarta, Wahidin Halim di Banten, dan Edy Rahmayadi di Sumatera Utara tidak dipersepsikan oleh publik sebagai kandidat terkuat.
Sebaliknya di Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendominasi persepsi publik sebebar 33,2 persen. Di Sumatera Utara ada sosok Bobby Nasution dengan 42,1 persen, dan di Banten Airin Rachmi Diani dinilai pantas sebesar 32,8 persen.
"Temuan tersebut sejalan dengan kepuasan kinerja gubernur, para mantan atau petahana yang dinilai paling pantas menjadi gubernur lagi memiliki nilai kepuasan di atas 80 persen. Namun, di tiga provinsi tersebut nilai kepuasan mereka dalam rentang 50—60 persen," kata Survey Manager KIC Satria Triputra Wisnumurti dalam keterangan di Jakarta.
Adapun, pengukuran persepsi publik ini melalui survei Katadata Insight Center (KIC) periode 3-9 Mei 2024. Survei online persepsi publik terhadap pilkada di delapan provinsi dengan menggunakan platform data collection tSurvey yang mampu menjangkau responden secara akurat dengan memanfaatkan kapabilitas telco data insight Telkomsel.
Populasi survei adalah penduduk di delapan provinsi berusia di atas 17 tahun yang memiliki nomor handphone (populasi tSurvey yang berbasis telco data insight Telkomsel). Responden survei ini berjumlah 7.864 responden dengan margin of error +/-1.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Satria mengatakan bahwa survei online pilkada di delapan provinsi yang digelar KIC bertujuan menggali persepsi publik mengenai Pilkada 2024. Menurut dia, delapan provinsi tersebut dianggap strategis karena biasanya kepemimpinan nasional berasal dari provinsi-provinsi tersebut.
Selain itu, jumlah DPT di delapan provinsi tersebut termasuk yang paling besar sehingga kemenangan pilkada di daerah tersebut dianggap mengamankan kemenangan pilpres.
Â
Banyak yang Sudah Tahu Pelaksanaan Pilkada
Selain persepsi terhadap calon gubernur dan kinerja gubernur, hasil survei memperlihatkan bahwa masih ada sebagian publik yang belum mengetahui pelaksanaan Pilkada 2024.
Sebanyak 18,3 persen responden menjawab bahwa pilkada akan berlangsung pada tanggal 27 September dan 19 persen menjawab pada tanggal 27 Oktober. Sementara itu, 62,6 persen menjawab benar 27 November.
Dalam hal penggunaan hak pilih, mayoritas 93,4 persen responden akan mencoblos dan hanya sebagian kecil 6,6 persen yang tidak akan mencoblos.
Temuan survei yang tak kalah penting terkait dengan anggota kepartaian kandidat dan personal kandidat. Alasan utama responden memilih kandidat adalah karena personal kandidat 76,6 persen, dan sebagian kecil karena diusung partai pilihan 7,7 persen dan karena diusung oleh ketua umum partai idola 4,7 persen.
Namun, meskipun alasan utama memilih kandidat bukan karena parpol dan ketum parpol, kandidat yang merupakan kader partai 53,3 persen paling banyak dipilih. Sementara itu, yang bukan kader partai dipilih oleh 41,1 persen.
Pada aspek latar belakang kandidat, kinerja rekam jejak 41,3 persen paling memengaruhi pilihan responden. Setelah itu, visi dan misi dan program 24,5 persen serta agama 14,5 persen.
Menurut responden, jujur (40 persen) menjadi kualitas diri yang paling harus dimiliki oleh kandidat, diikuti dengan berpengalaman (24,8 persen) dan inovatif (11,8 persen).
Â
Advertisement
Hasil Survei SMRC, Ridwan Kamil Unggul
SMRC merilis hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh yang berpotensi maju di Pilkada Jabar. Dalam simulasi semi terbuka, survei menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil jauh meninggalkan tokoh-tokoh seperti Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar dan Dede Yusuf.
"RK 52,2 persen, Dedi Mulyadi 28,9 persen, Deddy Mizwar 3,8 persen, Dede Yusuf 1,9 persen. Nama-nama lain masing di bawah 1,9 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam paparannya, Jumat (7/6/2024).
Deni menjelaskan faktor di balik tingginya elektabilitas Ridwan Kamil. Modal Utama Ridwan Kamil adalah kekuatannya sebagai inkumben. Diketahui, Ridwan Kamil merupakan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
"Di berbagai wilayah dalam semi terbuka inkumben banyak yang di bawah 40 persen, 30 persen. Apalagi misal inkumben sudah tidak menjabat beberapa waktu lalu dijabat oleh gubernur, bupati tingkat dua biasanya tidak setinggi ini," ujar dia.
Hasil survei ini, kata Deni, membuktikan bahwa Ridwan Kamil adalah sosok pemimpin favorit warga Jabar.
Oleh sebab itu, Deni memprediksi Ridwan Kamil bakal dengan mulus memenangkan Pilkada Jabar bila pemungutan suara digelar saat ini.
"Ini sebuah indikasi memahami Pak RK masih menjadi favoritnya orang Jabar, dengan dukungan yang sangat kuat di atas 50 persen bisa mutlak kalau dia maju di dalam pilkada Jabar. Sekiranya kalau pilkadanya diadakan ketika survei," tutup Deni.
Diketahui, Survei SMRC ini dilakukan pada periode 27 Mei sampai 2 Juli 2024. Survei ini melibatkan 810 orang dengan margin kurang lebih 3,5 persen.
Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Sementara metode survei yang dipakai adalah wawancara tatap muka.