Sukses

Pemimpin Teladan, Eman Suherman Maknai Idul Adha dengan Ikhlas Berbagi

Eman menjelaskan di dalam Idul Adha ada makna berbagi yang tidak bisa ditinggalkan. Ia menuturkan, jika dengan berbagi maka kita sudah memberikan manfaat kepada orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Eman Suherman, Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka dinilai pemimpin teladan masyarakat Majalengka. Sosok Eman tersebut mendapat dukungan besar untuk dapat memimpin Majalengka sebagai bupati selanjutnya.

Salah satu bentuk teladan Eman tercermin saat dirinya memaknai perayaan Idul Adha. Bagi Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Majalengka ini menyampaikan Idul Adha merupakan sebuah pengorbanan untuk kebaikan.

“Makna dari Idul Adha pertama adalah sebagai sebuah pengorbanan,” kata Eman yang melakukan siaran langsung Instagram dari rumah masa kecilnya di Hegarmanah.

Eman melanjutkan, pengorbanan yang dimaksud yaitu ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail. Di samping itu, Eman menambahkan makna lain yang ada dalam Idul Adha yaitu memunculkan sikap keikhlasan.

“Kedua, makna Idul Adha itu adalah sebuah keikhlasan. Kalau tidak didasari ikhlas tidak mungkin. Makanya, bagaimana hari ini kita juga hidup agar terus menaburkan dan meniatkan diri selalu dengan ikhlas,” tambah Eman.

Selanjutnya, Eman menerangkan makna lainnya tentang ketakwaan. Pria yang akrab disapa mama Eman itu menegaskan, bahwa ketakwaan di dalam menjalankan perintah Tuhan yang Maha Esa bisa diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketiga, ketakwaan. Bagi kita pun ketika kita sudah hidup ini dalam menerapkan kehidupan sehari-hari bagaimana pengorbanan selalu kita lakukan semata-mata untuk mengejar keridloan Allah,” ucap Eman.

Tidak berhenti sampai di situ, Eman menjelaskan di dalam Idul Adha ada makna berbagi yang tidak bisa ditinggalkan. Ia menuturkan, jika dengan berbagi maka kita sudah memberikan manfaat kepada orang lain.

“Makna Idul Adha lainnya adalah kemampuan berbagi. Khoirunnas Anfa’uhum Linnas, sebaik-baik orang adalah orang yang memberikan manfaat,” ungkapnya.

“Makna kurban orang yang sudah berkurban pasti merasa dirinya menjadi ada sebuah kepuasan, ketika melaksanakan ibadah kurban jadi menenangkan jiwa,” tandasnya.

2 dari 2 halaman

Dukungan Kuat dari Kalangan Milenial

Eman Suherman, Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka dinilai calon bupati (cabup) yang paling mengerti dengan generasi muda di Majalengka. Hal itu dibuktikan Eman melalui aktivitasnya di bidang Pramuka yang tengah digelutinya.

“Menurut saya dengan Eman masuk di Pramuka saja itu masuk di generasi Z,” kata Pengamat Politik Universitas Galuh, Aan Anwar Sihabudin, dikutip Minggu (16/6/2024).

Selain sebagai Sekda, lanjut dia, posisi Eman Suherman sebagai Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Majalengka menumbuhkan simpati dari kalangan muda di bidang Pramuka. Jiwa muda Eman menjadi daya tarik generasi milenial mengidolakannya untuk memimpin Majalengka di masa depan.

Dia menambahkan, dengan semakin mudanya usia pemilih pada Pilkada 2024, Eman dinilai semakin meraih keuntungan. Ia menuturkan, modal Eman untuk meraih dukungan dari kalangan muda di Majalengka sudah tercapai dengan keikutsertaannya di Pramuka.

“Mereka sudah mengenal Pak Eman karena beliau hadir ketika organisasi Pramuka mengadakan kegiatan yang bersifat kemanusiaan,” ujar Aan.

Lebih lanjut, figur Eman yang luwes dan masuk ke semua lapisan masyarakat membuatnya memiliki kelebihan dibandingkan cabup Majalengka lain. Melalui Pramuka, Eman terus mengajak generasi muda menjadi pribadi yang tangguh.

Bagi Eman, Pramuka bisa menjadi wadah penguatan serta pengembangan karakter generasi muda. Pria yang akrab disapa mama Eman itu menilai, Pramuka banyak mengajarkan hal yang bermanfaat dan berguna ketika seseorang memasuki usia dewasa.

Video Terkini