Sukses

LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut pengaruh Presiden Joko Widodo atau Jokowi atau 'Jokowi Effect' yang dapat mempengaruhi suara pemilih di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut pengaruh Presiden Joko Widodo atau Jokowi atau 'Jokowi Effect' yang dapat mempengaruhi suara pemilih di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024.

Masyarakat Jateng yang puas terhadap kinerja Jokowi cenderung memilih calon gubernur (cagub) yang deket dengannya.

"Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam konferensi pers, Minggu (30/6/2024).

Dia lalu mencontohkan salah satu temuan survei LSI soal peta politik Pilkada Jateng 2024. Sebanyak 33,8 persen dari 85,1 persen masyarakat Jateng yang puas dengan kinerja Jokowi, memilih Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep sebagai Gubernur Jateng.

Kaesang sendiri merupakan putra bungsu Jokowi. Sementara itu, 29,1 persen masyarakat memilih Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, 14,8 persen memilih Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Pacul, dan sisanya 22, 3 persen belum menentukan pilihan.

"Kaesang dan Ahmad Luthfi bertarung pengaruh Jokowi," kata Djayadi.

Jika nama Kaesang dihilangkan, sebanyak 37,5 persen masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi memilih Ahmad Luthfi.

Kemudian, 19,9 persen memilih Bambang Pacul, 14, 7 persen memilih Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, dan 27,9 persen belum menentukan pilihan.

"Ada pengaruh afiliasi hubungan Gubernur Jateng dan pengaruh Jokowi," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Empat Nama

Kendati begitu, Djayadi menyampaikan peta kompetisi Pilgub Jawa Tengah 2024 masih cair dan semua kandidat berpeluang saling mengungguli. Hal ini dikarenakan tidak adanya petahana yang maju di Pilgub Jawa Tengah 2024.

"Jawa Tengah tidak ada incumbent sehingga peta politik masih cair," tutur Djayadi.

Disisi lain, dia mengatakan ada empat nama yang bertarung cukup ketat di Pilkada Jawa Tengah. Mereka yakni, Kaesang, Ahmad Luthfi, Bambang Pacul, dan mantan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin.

"Di antara nama-nama, belum ada nama yang memiliki keunggulan cukup dominan," ucap Djayadi.

3 dari 3 halaman

Simulasi 21 Nama

Sementara itu, berdasarkan simulasi 21 mama, elektabilitas Kaesang menduduki peringkat teratas yakni, 15,9 persen. Kemudian, Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, dan Raffi Ahmad 6,8 persen.

"Pada simulasi semi terbuka 21 nama, Kaesang Pangarep paling banyak dipilih 15.9%, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi 12.9%, Abdul Wachid 7.8%, Raffi Ahmad 6.8%, BambangWuryanto (Pacul) 5.8%, Sudaryono 4.7%, Hendrar Prihadi 4.7%, dan nama lain lebihrendah. Belum menentukan pilihan 19.5%," jelas dia.

Dyadi menyampaikan pertimbangan masyarakat Jateng memilih cagub antara lain, berasal dari keluarga tokoh politik atau perhatian, perhatian kepada masyarakat, berpengalaman di pemerintahan. Lalu, sudah ada bukti kerja dan tokoh partai politik.

Sebagai informasi, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.

Sampel sebanyak 1200 responden dipilih melalui metode Double Sampling. DS adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Sekitar 75 ribu responden yang terdistribusi secara acak di Jawa Tengah pernah diwawancarai secaratatap muka langsung dalam kurun waktu 2018-2024. Secara rata-rata, sekitar 74% di antaranyamemiliki nomor telepon.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 16,498data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1200 responden.

Margin of error survei diperkirakan ± 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.