Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjawab awak media soal persiapan partainya, terkait Pemilihan Gubernur Jakarta.
Alih-alih menanggapi proses tindaklanjut kerja sama dengan Anies Baswedan, Hasto justru menegaskan PDIP sudah memiliki sejumlah nama yang sudah masuk dalam radarnya.
Baca Juga
“Di Jakarta banyak nama beredar, sebagai partai mendorong sistem kaderisasi secara sistemik. Tentu saja banyak kader siap dicalonkan, ada Pak Pramono Anung, ada Pak Basuki Menteri PUPR, ada Pak Abdullah Azwar Anas, Pak Andika (Perkasa), Pak Charles (Honoris), bahkan ada Pak Eriko (Sotarduga) juga,” kata Hasto di Kompleks GBK Jakarta, Minggu (30/6/2024).
Advertisement
Hasto menegaskan, strategi PDIP dalam persiapan pilkada saat ini adalah memprioritaskan untuk ditingkat kabupaten/kota terlebih dahulu. Nantinya pada tanggal 1 Juli 2024 akan diadakan pelatihan tim kampanye pada angkatan berikutnya akan bergerak ke atas untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur.
“Jadi termasuk yang ada di Jakarta, pada 1 Juli 2024 akan bergerak ke atas untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur,” jelas Hasto.
Dia memastikan, PDIP tidak pernah kemurangan stok pemimpin.
Menurut Hasto, pihaknya akan terus melakukan proses dialog untuk memunculkan satu nama terpilih diusung menjadi kandidat di Pilkada Jakarta.
“PDIP tidak kekurangan stok pemimpin dan proses dialog dengan Parpol untuk mengusung cagub dan cawagub secara intens dilakukan,” yakin dia.
Saat disinggung apakah tetap memperhatikan patokan hasil survei saat mengusung kandidat sebagai calon kepala daerah, Hasto menegaskan partainya adalah partai kader yang siap menjadi apa saja, termasuk kepala daerah.
“Proses kaderisasi telah dilakukan sejak awal, kita telah grooming kader-kader PDIP untuk dipersiapkan sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah,” Hasto menandasi.
Anies dan PDIP Akan Saling Membutuhkan di Pilkada Jakarta
Pengamat politik Arifki Chaniago mengatakan, Anies Baswedan dan PDIP akan saling membutuhkan di Pilkada Jakarta.
Pasalnya, bisa menghadirkan sosok oposisi bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan.
"Posisi Anies mirip dengan PDIP yang berkemungkinan oposisi jika tidak memperoleh ruang koalisi dan komunikasi dari Prabowo," kata dia Minggu (30/6/2024).
Memang ada sosok dari PDIP yaitu Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang berpeluang untuk maju. Namun, Ahok dan Anies tak bisa bersama lantaran terganjal aturan yang ada.
"Jika Anies dan Ahok berlawanan di Jakarta tentu merugikan jika Prabowo-Gibran punya figur lain di Jakarta," ungkap Arifki.
Advertisement
Menanti Langkah PDIP
Karena itu, kontestasi Pilkada Jakarta 2024 ini tergantung dari Langkah Anies dan PDIP ke depan.
"Artinya sikap PDIP terhadap Ahok dan Anies bakal menentukan kemana arah koalisi politik di Pilkada Jakarta,” tegas Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia ini.
"Pilkada Jakarta ini menarik, bisa menjadi momentum Anies didukung oleh PDIP. Atau pada sisi lainnya, Anies didukung lagi oleh Prabowo. Kemungkinan tersebut masih terbuka saja," sambungnya.