Sukses

Cak Imin: Anies Masih Terkuat untuk Maju Pilkada Jakarta

Cak Imin mengatakan, PKB masih mencari cawagub pendamping Anies Baswedan yang paling cocok. Sementara nama Sohibul Iman belum masuk ke daftar mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan Anies Baswedan masih menduduki posisi terkuat untuk diusung DPP PKB maju Pilkada Jakarta.

"Ya masih terkuat (Anies)," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Saat ini, kata pria yang kerap disapa Cak Imin ini, pihaknya masih mencari cawagub pendamping Anies yang paling cocok. Sementara nama Sohibul Iman belum masuk ke daftar mereka.

"Ya nanti pasangan, sampai hari ini kita masih memantapkan siapa pasangan Anies," kata dia.

"Ya pasti akan ada musyawarah ya, tapi kita belum memiliki niat memasangkan dengan Sohibul Iman," sambung dia.

Apalagi, lanjut Cak Imin, melihat hasil survei saat ini Anies Baswedan yang paling berpeluang untuk maju Pilkada Jakarta. "Peluangnya tinggi sekali. Tinggal cawagubnya," pungkas dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah resmi menerima pinangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta untuk menjadi bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta 2024.

Hal ini disampaikan Anies Baswedan saat bertandang ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024).

"Saya dengan rasa hormat, rasa terima kasih, menerima amanah yang diembankan. Amanah ini adalah amanah yang besar, tapi insyaallah bukan amanah yang berat," kata Anies dalam sambutannya.

Anies menyadari dukungan tersebut merupakan amanah besar. Oleh sebab itu, dia mengapresiasi langkah berani DPW PKB DKI Jakarta mengusungnya maju di Pilgub Jakarta 2024.

"PKB DKI yang mendobrak, PKB Jakarta yang menerobos, PKB Jakarta yang memulai. Mudah-mudahan akan ada yang gabung bersama di dalam perubahan ini," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Imam sebagai bakal calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) untuk diusung maju pada Pilkada Jakarta 2024. 

Hal ini diumumkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam sambutannya di Sekolah Kepemimpinan Partai bertajuk 'Terus Membela Rakyat' di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

"DPP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan Bapak Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur," kata Syaikhu.

Dia menjelaskan, keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk mengusung Anies dan Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024 merupakan pertimbangan dari usulan yang disampaikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta. 

"Saya sudah menerima surat dari struktur DPW DKI Jakarta yang sudah mengusulkan calon gubernur DKI ke DPP PKS, disusul kemudian calon wakil gubernur DKI kepada DPP PKS, diantaranya adalah surat itu meminta agar merestui, menyetujui, dan menetapkan Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai cagub dan cawagub DKJ," ucap Syaikhu.

Selain itu, kata dia partainya juga mendengarkan berbagai masukan dari para tokoh, ulama, habaib, tokoh lintas ulama, agamawan, para cendekiawan, serta masyarakat di Jakarta. 

3 dari 4 halaman

PKB: Memasangkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta Blunder

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menyatakan, perubahan sikap PKS yang semula mengusung Sohibul Iman menjadi cagub lalu berubah menjadi cawagub Anies Baswedan, adalah bentuk kegalauan internal di PKS.

"Kegamangan teman-teman PKS internal yang semestinya ini konsumsi internal PKS sendiri lah, tapi terpublish," kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Menurut Huda, kegamangan lain PKS adalah langsung memasangkan Anies-Sohibul dan itu menurutnya adalah blunder. "Problem ikutannya adalah lalu langsung memasangkan antara pasangan mas Anies dan mas Sohibul Iman. Di mata saya sih blunder," kata dia.

Huda menyebut, dengan memasangakan Anies dengan Sohibul, hal itu menutup pintu agar partai lain mau bergabung mendukung Anies.

"Ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini," kata dia.

Huda mengingatkan, Pilkada Jakarta sangat cair dan belum ada yang pasti, termasuk PKS meski sebagai pemenang Pemilu Jakarta namun tidak bisa mengusung sendiri.

"Mengusung 2 sosok sekaligus baik sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, itu kan secara fatsun politik partai yang sudah mempunyai golden tiket, mempunyai 20 persen. Nah kita tahu temen-temen kita PKS memang menang di pemilu legislatif kemarin. Tapi belum melampaui 20 persen karena baru 18 kursi sementara 20 persennya 22 kursi,” kata dia.

"Jadi menurut saya model memborong begini, memborong figur untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak punya golden tiket menurut saya bahaya itu, bahaya," pungkasnya

4 dari 4 halaman

PKB Jakarta Tawarkan Duet Anies Baswedan-Prasetyo Edi untuk Pilkada Jakarta 2024

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, mengatakan partainya bakal tetap mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta 2024.

PKB Jakarta menawarkan duet Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Prasetyo Edi Marsudi untuk Pilkada Jakarta 2024.

Selain Prasetyo Edi, Hasbiallah bilang Anies juga bisa dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, hingga Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Kami Istiqomah usung Anies. Soal cawagub, kami juga akan komunikasi dengan PDIP. Bisa Anies-Prasetio Edi Marsudi Ketua DPRD DKI Jakarta, Kaesang Pangarep, dan P Heru Budi Hartono," kata Hasbiallah dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (26/6/2024).

Menurut Hasbiallah, partai manapun boleh mendorong kadernya sebagai cagub atau cawagub di Pilkada Jakarta 2024. Namun, kata dia dalam koalisi diperlukan pembahasan untuk menentukan pendamping Anies.

"PKS kan, sudah Ketua DPRD DKI. Masa mau ambil cawagub juga. Saya nilai Anies-Pras ideal," ucapnya.

Terlebih, lanjutnya hubungan antara Anies Baswedan dan Prasetyo sudah terbangun sejak Anies menjabat gubernur Jakarta periode 2017-2022.

Lebih lanjut, Hasbiallah berharap komunikasi antara PKB dengan PDIP bisa terbangun lebih cepat agar posisi cawagub untuk Anies bisa mengerucut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.